Selasa, 28 Juni 2022

KHUTBAH - HANYA ISLAM YANG BENAR

 



HANYA ISLAM YANG BENAR

Akhir-akhir ini kita sering mendengar baik dari perkataan orang awam maupun tokoh bahkan ada juga pejabat yang mengatakan,

jangan terlalu fanatik dalam beragama. Sebabnya, kata mereka , semua agama benar di mata Tuhan

Dan ungkapan atau pernyataan sejenis

Pernyataan-pernyataan tersebut, sesungguhnya mengusung semangat pemahaman pluralisme agama (sebuah paham atau pemikiran bahwa semua agama itu sama).

Sebetulnya ungkapan-ungkapan (semua agama itu sama) sudah lama kita dengar.

Para pengusung paham pluralisme agama biasa melontarkan sejumlah jargon seperti:

“semua agama benar”, “tidak perlu ada klaim kebenaran”, “jangan terlalu fanatik dalam beragama”, “fanatisme beragama mengancam persatuan”, “toleransi beragama harus dijunjung tinggi”, dst.
Dalam praktiknya, pluralisme agama saat ini sudah mengarah pada sinkretisme (pencampuradukan) agama-agama. Contohnya adalah adanya acara doa lintas agama, dimana tokoh2 agama memanjatkan doa kepada tuhannya masing2 secara bergantian dalam satu majlis sedang orang yang hadir yang terdiri dari berbagai agama meng-aminkan, 

Pertanyaannya: Bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi gagasan, praktik sekaligus propaganda pluralisme agama ini? Benarkah semua agama sama?

Benarkah demi toleransi beragama umat Islam perlu ikut-ikutan doa lintas agama, Perayaan Natal Bersama, dll?


Maasyirol muslimin rohimakumulloh

Hanya Islam yang Benar

Setiap Muslim wajib menegaskan bahwa hanya Islam yang benar. Agama di luar Islam semuanya salah/batil.

Ini adalah keyakinan dasar sekaligus mutlak di dalam Islam. Karena itu pernyataan bahwa “semua agama benar” adalah pernyataan menyimpang dari Islam. Pelakunya bisa murtad. Sebabnya, Allah SWT sendiri menegaskan bahwa hanya Islam agama yang Dia akui dan ridhai:

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

Sungguh agama (yang diakui) di sisi Allah hanyalah Islam (QS Ali Imran [3]: 19).

Maknanya, menurut Imam as-Samarqandi,

 (Agama yang Allah ridhai hanyalah Islam).” (As-Samarqandi, Bahr al-‘Ulûm, 1/249).

 

Dengan kata lain, menurut Imam al-Alusi,

 

 “Lâ dîna mardhiyya ‘indalLâh illâ al-Islâm (Tidak ada agama yang Allah ridhai kecuali Islam).” (Al-Alusi, Rûh al-Ma’âni, 2/456).

Imam al-Baghawi lebih menegaskan lagi bahwa makna “inna ad-dîna” dalam ayat di atas adalah, “Inna ad-dîna al-mardhiyya ash-shahîh (Sungguh agama yang diridhai dan yang benar)”, yakni di sisi Allah SWT, hanyalah Islam (Lihat: Al-Baghawi, Ma’âlim at-Tanzîl, 2/18).

Imam al-Baghawi lalu menukil dua ayat berikut:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, telah aku cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian (TQS al-Maidah [5]: 3).

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Siapa saja yang mencari agama selain Islam tidak akan pernah diterima agama itu dari dirinya dan di akhirat kelak dia termasuk ke dalam kaum yang merugi (TQS Ali Imran [3]: 85).

Karena itu menganggap semua agama sama tentu bertentangan dengan al-Quran.

Anggapan tersebut juga sangat tidak masuk akal.

Sebabnya, jika semua agama benar, apa perlunya Rasulullah saw. bersusah-payah—bahkan dengan mempertaruhkan segalanya, termasuk nyawa beliau—mendakwahkan Islam selama 23 tahun kepada para pemeluk agama lain? Apa pentingnya beliau mengajak kaum Yahudi, Nasrani dan kaum musyrik agar masuk Islam dan meninggalkan agama mereka? Rasulullah saw. bahkan bersabda:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ

Aku diperintahkan (oleh Allah SWT) untuk memerangi umat manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah; juga agar mereka menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal demikian maka darah dan harta mereka terpelihara dariku, kecuali ada alasan yang dibenarkan oleh Islam, dan perhitungannya diserahkan kepada Allah (HR al-Bukhari dan Muslim).

Selain itu, bukti bahwa hanya Islam agama yang benar, sementara selain Islam adalah salah/batil, adalah banyaknya celaan di dalam al-Quran terhadap pemeluk agama Yahudi, Nasrani maupun kaum musyrik. Allah SWT memandang mereka sebagai kaum kafir. Allah SWT, misalnya, berfirman:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ

Sungguh telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah Al-Masih putra Maryam (TQS al-Maidah [5]: 72).

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ

Sungguh telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah ‘Yang Ketiga’ di antara yang tiga. Padahal tidak ada Tuhan kecuali Tuhan Yang Satu (Allah) (TQS al-Maidah [5]: 73).

Bahkan Allah SWT memandang kaum musyrik sebagai najis:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا

Wahai orang-orang yang beriman, sungguh kaum musyrik itu najis. Karena itu janganlah membiarkan mereka memasuki Masjid al-Haram setelah tahun mereka ini (TQS at-Taubah [9]: 28).

Jika semua agama sama, orang bisa se-enaknya pindah agama

Perlakuan Terhadap Non-Muslim

Islam jelas mencela dan mengecam kaum kafir baik Yahudi, Nasrani maupun kaum musyrik. Di akhirat kelak mereka ditempatkan di tempat yang paling buruk, yakni di Neraka Jahannam. Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

Sungguh orang-orang kafir dari kalangan Ahlul Kitab maupun dari kalangan kaum musyrik akan ditempatkan di Neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruknya manusia (TQS al-Bayyinah [98]: 6).

Namun demikian, dalam hal perlakuan terhadap mereka di dunia, Islam tetap bersikap toleran. Islam, misalnya, tidak pernah memaksa mereka untuk masuk Islam. Allah SWT berfirman:

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ

Tidak ada paksaan dalam (memeluk) agama Islam (TQS al-Baqarah [2]: 256).

Di dalam naungan Negara Islam (Daulah Islam atau Khilafah Islam), mereka pun diperlakukan setara dan adil sebagai warga negara. Tidak ada diskriminasi.

Namun demikian, toleransi Islam terhadap pemeluk agama lain bukan berarti mengakui kebenaran agama mereka. Sebagaimana telah dijelaskan di atas,

Islam tetap memandang agama-agama selain Islam adalah batil. Apalagi jika toleransi beragama dipahami sebagai pluralisme (menyamakan semua agama) yang menjurus pada sinkretisme (pencampuradukan) dalam praktik beragama. Jelas, ini tercela. Allah SWT menegaskan:

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Untuk kalian agama kalian. Untukku agamaku (TQS al-Kafirun [109]: 6).

Menurut Imam as-Samarqandi, ayat di atas berkaitan dengan tawaran kaum Quraisy kepada Nabi Muhammad saw., “Jika engkau mau, kami akan mengikuti agamamu dan meninggalkan agama kami selama satu tahun. Namun, engkau pun harus mengikuti agama kami (dan meninggalkan agamamu, red.) selama setahun.” Lalu turunlah ayat ini (As-Samarqandi, Bahr al-‘Ulûm, 4/445).

Jelas, Surah al-Kafirun ini (dari awal sampai akhir), secara keseluruhan menolak paham pluralisme atau sinkretisme beragama.

Damai Tanpa Pluralisme

Tanpa harus mempraktikkan dan mempropagandakan pluralisme agama yang sesat dan menyesatkan, sejarah selama berabad-abad telah membuktikan betapa besarnya toleransi Islam dan kaum Muslim terhadap pemeluk agama lain.

Islam hanya mengajak orang-orang non-Muslim agar masuk Islam. Tanpa paksaan sama sekali.

Saat mereka menolak, Islam tak lantas membenarkan kaum Muslim untuk memberangus keyakinan agama mereka. Sepanjang era Kekhilafahan Islam, dengan sikap toleransi yang luar biasa, orang-orang non-Muslim bisa hidup damai di tengah-tengah masyarakat Islam. Tanpa diskriminasi dan rasa takut., Itulah yang digambarkan oleh para sejarawan Barat. Itu diakui oleh para sejarawan yang jujur  Di antaranya Sir Thomas Walker Arnold.

Menurut Sir Thomas Walker Arnold, sepanjang sejarah, sikap toleran sudah mewarnai hubungan antara kaum Muslim dan non-Muslim. Dalam bukunya, The Preaching of Islam. A History of Propagation of the Muslim Faith, dia mengomentari besarnya penghargaan Islam terhadap prinsip toleransi. Bahkan menurut dia, kaum non-Muslim menikmati toleransi yang begitu besar di bawah aturan penguasa Muslim (khalifah). Padahal pada saat yang sama Eropa masih belum mengenal toleransi sama sekali. Barat baru menyemarakkan tenggang rasa antar dan internal umat beragama belakangan ini pada zaman modern.

Lebih lanjut, Sir Thomas mengungkapkan, ketika berabad-abad lamanya para penguasa Muslim (para khalifah) berkuasa, banyak sekte Kristen yang dibiarkan hidup, berkembang dan bahkan dilindungi aturan Negara (Khilafah Islam) (Republika.co.id, 22/10/2018).

Alhasil, sekali lagi, tanpa harus mempraktikkan dan mempropagandakan pluralisme yang sesat dan menyesatkan, Islam telah membuktikan sebagai agama yang toleran, dan kaum Muslim adalah pemeluk agama yang paling memahami toleransi.

Karena itu jika ingin umat beragama rukun, damai dan saling bertoleransi, tanpa diskriminasi, kuncinya satu: terapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan.

Sebabnya, hanya Islamlah satu-satunya agama yang pasti membawa rahmat bagi dunia (rahmatan lil ‘âlamîn).

Salah satunya mewujudkan kehidupan antar umat beragama yang damai dan harmonis. WalLâhu a’lam. []

---*---

Hikmah:

Rasulullah saw. bersabda:

الإِسْلاَمُ يَعْلُو وَلاَ يُعْلَى

Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam. (HR ad-Daruquthni). []




































Kamis, 17 Januari 2019

DAMPAK AMAL BAG. 1


الحمد لله رب العالمين، جعل الدنيا زادا، والآخرة معادا، أحمده سبحانه حمد الشاكرين الذاكرين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، ولي الصالحين، وقابل التائبين، وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبد الله ورسوله، إمام المتقين، وخاتم الأنبياء والمرسلين، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ونبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، وعلى من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد:
فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ
 أوصيكم عباد الله ونفسي بتقوى الله، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ: قَالَ اللهُ سبحانه وَ تَعَالَى
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Jamaah Jumah yang dimulyakan Alloh
Marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Alloh, yaitu dengan menjalankan perintah-perintah Alloh dan menjahui larangan-larangannya, baik ketika kita dalam keadaan senang atau susah, dalam keadaan sedang sendirian maupun ditengah-tengah orang banyak. Dalam keadaan sedang sehat maupun sakit. Karena taqwa adalah jalan yang akan mengantarkan kita memperoleh kebahagiaan sejati, bahagia lahir dan bathin, dunia akhirat
Di dunia ini, Wajah dan seluruh tubuh serta warna kulit yang kita miliki ini adalah paket dari Alloh. paket ini diberikan kepada kita . masing-masing berbeda satu sama lain. Tidak ada seorangpun didunia ini yang mempunyai fisik kembar secara identik. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Kita tak bisa mengubahnya, kagantengan, kecantikan bukan sebuah prestasi yang patut dibangga banggakan tapi itu anugrah yang harus di syukuri. begitu juga wajah, postur tubuh dan warna kulit yang menurut kita kurang ideal bukan suatu keburukan dan kehinaan yang harus kita sesali karena itu adalah paket dari alloh yg harus kita terima dengan lapang dada .
Untuk kehidupan selanjutnya yaitu di akhirat, kita diberi kesempatan oleh Alloh di dunia ini untuk mendesain bentuk tubuh dan muka kita sesuai keinginan kita, apakah wajah kita akan kita desain secantik dan se elok bulan purnama, yang memancarkan sinar ketampanan yang membuat ta'jub orang yang melihatnya, Atau kita desain bentuk wajah kita, seperti babi , kera, dan binatang jahannam yang paling buruk dan bacin baunya. Itu semua terserah kita
Kita diberi kebebasan oleh Alloh untuk menentukan . terserah kita mau ingin seperti apa kita.
Jamaah Jumah yang dimulyakan Alloh
Kita berasal dari Alloh dengan bentuk dan wajah yang paling baik yaitu bentuk manusia. tapi belum tentu ketika kita pulang kembali kepada alloh berwajah manusia
Pada suatu hari Muadz bin Jabal duduk di dekat Nabi saw di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Muadz bertanya: "Ya Rasul Allah, apa yang dimaksud dengan ayat: (QS. Al-Naba; 18)
يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا
Pada hari ditiupkan sangkakala dan kalian datang dalam bergolong-golongan?"
Beliau menjawab: "Hai Muadz, kamu telah bertanya tentang sesuatu yang sangat berat." Beliau memandang jauh seraya berkata: "Umatku akan dibangkitkan menjadi sepuluh golongan. Tuhan memilahkan mereka dari kaum muslimin dan mengubah bentuk mereka. Sebagian mereka berbentuk monyet, sebagian lagi berbentuk babi, sebagian lagi berjalan terbalik dengan kaki di atas dan muka di bawah lalu diseret-seret, sebagian lagi buta merayap-rayap, sebagian lagi tuli-bisu tidak berpikir, sebagian lagi menjulurkan lidahnya yang mengeluarkan cairan yang menjijikkan semua orang, sebagian lagi mempunyai kaki dan tangan yang terpotong, sebagian lagi disalibkan pada tonggak-tonggak api, sebagian lagi punya bau bacin/busuk yang lebih menyengat dari bangkai, sebagian lagi memakai jubah ketat yang mengoyak-koyakkan kulitnya.
"Adapun orang yang berbentuk monyet adalah para penyebar fitnah yang memecah belah masyarakat. Yang berbentuk babi adalah pemakan harta haram (seperti korupsi). Yang kepalanya terbalik adalah pemakan riba. Yang buta adalah penguasa yang zalim. Yang tuli dan bisu adalah orang yang takjub dengan amalnya sendiri. Yang menjulurkan lidahnya dengan sangat menjijikkan adalah para ulama atau hakim yang perbuatannya bertentangan dengan omongannya. Yang dipotong kaki dan tangannya adalah orang yang menyakiti tetangga. Yang disalibkan pada tiang api adalah para pembisik penguasa yang menjelekkan manusia yang lain. Yang baunya busuk lebih menyengat dari bangkai adalah orang yang pekerjaannya hanya mengejar kesenangan jasmaniah dan tidak membayarkan hak Allah dalam hartanya. Yang dicekik oleh pakaiannya sendiri adalah orang yang sombong dan takabur."
Hadis di atas mengisahkan wujud manusia pada hari kiamat nanti.
Semua makhluk berasal dari Tuhan dan akan kembali lagi kepada Tuhan. Ketika kembali lagi kepada Tuhan, manusia… belum tentu kembali sebagai manusia lagi. kita datang dari Tuhan sebagai manusia, tetapi boleh jadi kita kembali kepada-Nya sebagai babi, monyet, harimau, anjing, atau manusia dalam berbagai penampilannya.
Apa yang menentukan bentuk manusia ketika ia kembali kepada Alloh?
Menurut hadis yang diperkuat oleh banyak ayat Al-Quran, yang menentukan bentuk kita adalah amal-amal kita.
Siapa kita sebenarnya akan kita ketahui ketika kita menghembuskan nafas terakhir. Tuhan berfirman:
لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
Sungguh, kamu dahulu lalai tentang peristiwa ini Maka kami singkapkan tirai yang menutup matamu dan tiba-tiba matamu hari ini menjadi sangat tajam. (QS. Qaf; 22)
Pada pandangan sebagian orang-orang salih, bentuk sejati kita itu mungkin sekarang pun sudah tampak.
Kata Al-Ghazali, kita punya dua macam mata; mata lahir (bashar) dan mata batin (bashirah).
Dengan mata lahir, kita dapat melihat bentuk lahir kita, Dengan mata batin, kita dapat melihat jati diri kita. Dengan bashirah, kita melihat diri kita yang sebenarnya.
Dengan kata lain, bashor hanya melihat khalq (fisik), sedangkan bashirah melihat khuluq atau ahlaq (wujud ruhani).
Jadi akhlak adalah wujud ruhaniah kita. Dengan wujud itulah kita kembali kepada Tuhan. Dengan wujud itu juga kita akan dibangkitkan.
Yang menentukan akhlak adalah amal-amal kita. Dengan amal salih, berarti kita memperindah wujud ruhaniah kita. Dengan amal-amal berarti buruk kita memperjelek wujud ruhaniah kita.
Al-Quran menyebut wujud ruhaniah kita itu sebagai hati. Wujud ruhaniah yang buruk disebut sebagai hati yang sakit atau bahkan hati yang mati. Simaklah ayat-ayat berikut ini:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّن بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ
"Kemudian keraslah hati mereka sesudah itu, seperti bebatuan bahkan lebih keras lagi dari itu." (QS. Al-Baqarah; 74);
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ
"Tidakkah kamu perhatikan orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan dan Allah menyesatkannya dengan pengetahuan dan menutup pendengarannya dan hatinya dan menjadikan penutup pada pandangannya. Siapa lagi yang memberikan petunjuk setelah Allah. Tidakkah kamu mengambil peringatan." (QS. Al-Jatsiyyah; 23).
Secara singkat, wujud batiniah kita, adalah akhlak kita, hati kita dibentuk oleh amal-amal yang kita lakukan. Manusia memliki potensi yang luar biasa untuk menjadi apa saja, bisa seperti binatang yang paling rendah sampai seperti malaikat yang didekatkan kepada Allah. jati diri kita ini bisa berubah sesuai dengan perubahan amal-amal kita.
Wujud kita ditentukan oleh amal-amal kita. Jika kita selalu mengecoh, menipu, atau memperdayakan orang lain, wujud kita akan menjadi monyet. Jika yang kita kejar hanya kenikmatan lahiriah -makan, minum, dan seks, maka wujud kita yang hakiki adalah babi. Jika kita bekerja sebagai pemimpin -perusahaan, negara, organisasi, atau apa saja; lalu kita terbiasa merampas hak bawahan kita, menindas mereka, dan memperkaya diri di atas keringat dan darah mereka, wujud kita yang sebenarnya adalah anjing atau binatang buas lainnya.
Boleh jadi kita tampak sebagai manusia secara lahiriah. Muka kita mungkin ganteng atau cantik, penampilan kita indah, menarik, keren tetapi tubuh kita hanyalah bungkus yang menutup diri kita yang sebenarnya.
Kita dapat melihat wajah lahiriah kita dalam cermin. Sedangkan wujud kita yang hakiki hanya dapat kita lihat pada hari-hari terakhir ketika nyawa kita sudah tersangkut di tenggorokan. Tuhan berfirman,
فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
"Maka kami singkapkan dari kamu tirai kamu, dan pandanganmu tiba-tiba menjadi sangat tajam." (QS.Qaf; 22)
Ketika tubuh sudah ditanggalkan, persis seperti ketika pakaian kita lepaskan, maka wujud kita yang asli muncul. Dan wujud itu dibentuk oleh amal-amal yang kita lakukan.
Para ulama menyebut perwujudan diri kita sebagai buah amal itu sebagai tajassum al-'amal dalam maknanya yang pertama.
Makna kedua dari tajassum al-'amal adalah bahwa kelak ketika kita meninggal dunia amal-amal kita akan menjelma menjadi seorang teman yang selalu menemani kita
Maka Jadikanlah dia itu teman yang baik, sebab jika dia baik kamu akan merindukannya. Jika dia itu teman yang rusak, kamu akan ketakutan kepadanya. Teman yang selalu menyertaimu ini adalah perbuatanmu
Tuhan berfirman:
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Apa saja yang sudah kamu lakukan buat dirimu berupa kebaikan akan kamu dapatkan di sisi Allah. Sesungguhnya Allah melihat apa yang kamu lakukan." (QS. Al-Baqarah; 110);
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا وَمَاعَمِلَتْ مِن سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا وَيُحَذِّرُكُمُ اللهُ نَفْسَهُ وَاللهُ رَءُوفُُ بِالْعِبَادِ {30}
"Pada hari setiap orang mendapatkan kebaikan yang dilakukannya dihadirkan di hadapannya dan juga keburukan yang dilakukannya, yang ia inginkan sekiranya antara dia dan keburukan itu ada jarak yang jauh." (QS. Ali Imran; 30);
فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره
"Barangsiapa melakukan kebaikan walaupun sebesar zarah dia akan melihatnya. Barangsiapa melakukan keburukan walaupun sebesar zarah dia juga akan melihatnya." (QS. Al-Zilzalah; 7-8)
Dalam sebuah riwayat Hadis diceritakan; Nanti pada hari kebangkitan seorang mukmin dibangkitkan. Di hadapan dia dibangkitkan juga seseorang. Setiap kali mukmin itu menyaksikan malapetaka hari akhirat, kawannya berkata, "Jangan cemas jangan berduka kawan. Gembirakanlah dirimu dengan kebahagian dan kemuliaan yang telah Allah siapkan bagimu."
Dengan bimbingan orang itu si mukmin dihadapkan ke pengadilan Tuhan dan dia diperiksa dengan sangat enteng. Ia juga diantarkan orang itu ke surga.
Maka berkatalah si mukmin kepadanya, "Semoga Allah manyayangimu. Alangkah baiknya engkau dibangkitkan bersamaku. Tidak henti-hentinya engkau menggembirakan dan menbahagiakanku. Siapakah kamu?" Orang baik itu menjawab:, "Akulah kebahagiaan yang pernah kamu masukkan pada hati mukmin saudaramu di dunia. Allah menciptakan kebahagiaan yang kau berikan itu menjadi diriku sekarang ini aku untuk membahagiakanmu."
Demikianlah khutbah yang dapat kami sampaikan, semoga kita termasuk orang yang gemar beramal sholih. Amin
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه تعالى جواد كريم ملك رؤوف رحيم إنه هو السميع العليم …


KHUTBAH TENTANG MATI, RUH, BARZAKH


الحمد لله المتفرد بالعزة والجبروت والبقاء, أذل أصناف الخلق بما كتب عليهم من الفناء, فإذا هم مردودون في الحافرة, أحمده سبحانه جعل الموت مخلصا للأتقياء, وسوء منقلب للأشقياء, , وأشهد ان لا إله إلا الله وحده لا شريك له, له الحمد في الأولى والآخرة, وأشهد أن سيدنا ونبينا محمد عبده ورسوله الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ,
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ اجمعين  والتابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
أَمَّا بَعدُ، فَأُوصِيكُم أَيُّهَا النَّاسُ وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ، وَالاستِعدَادِ لِمَا لا بُدَّ لَكُم مِنهُ،  إِنَّهُ المَوتُ. أَجَلْ، إِنَّهُ المَوتُ، غَايَةُ كُلِّ مَخلُوقٍ، وَنِهَايَةُ كُلِّ مَوجُودٍ، وَسُنَّةُ اللهِ المَاضِيَةُ في كُلِّ حَيٍّ، قَالَ سُبحَانَهُ : ﴿ إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ * ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ ﴾
Maasyirol muslimin rohimakumulloh
Marilah kita tingkatkan taqwa kita, dalam pengertian sebenarnya, yaitu dengan sungguh-sungguh taat, manut, miturut perintah-perintah Alloh, dan berusaha dengan sungguh-sungguh menjauhi larangan-larangannya. Dalam keadaan kita sedang sempit atau lapang, dalam keadaan susah atau senang, dalam keadaan kita sakit atau sehat. Karena hanya taqwa inilah satu-satu yang bisa kita andalkan sebagai bekal menempuh kehidupan setelah kematian kita.
Maasyirol muslimin rohimakumulloh
Mati adalah
 خروج الرّوح من جسم الإنسان للانتقال إلى مرحلة الحياة الأبدية
Mati adalah keluarnya ruh dari jasad, kemudian ruh itu pergi pindah ke alam barzah, alam keabadian
Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami, seperti penyakit, atau karena penyebab tidak alami, seperti kecelakaan.
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ
Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali wajah Allah. (QS. Al-Qashash : 88)
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar-Rahman : 26-27)
Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan. Kemudian terurai yang asalnya air kembali menjadi air, yang asalnya tanah menjadi tanah, yang asalnya udara kembali menjadi udara
Sedangkan nyawa atau ruh kita kembali kepada Alloh. innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kita ini milik ALloh dan kepadanya kita kembali,
RUH KITA YANG KEMBALI KE ALLOH adalah inti diri kita sebagai manusia yang bisa memahami warna-warni keindahan, serba-serbi keaneka-ragaman, aneka kuliner melezatkan, bisa merasakan eksotisme pesona alam, lazuardi langit nan biru, lambaian nyiur pohon kelapa, hamparan samudera nan luas bergelombang
Inilah ruh yang bisa merasakan getar-getar rindu romantisme percintaan, gelora dan gairah birahi yang melenakan, nafsu yang sulit dikendalikan
Ruh inilah yang bisa membuat jasad ini menangis atau tertawa, sedih dan gembira, tersiksa oleh hinaan atau lagi pengen dimanja dengan belaian
Maasyirol muslimin rohimakumulloh
hanya ruh manusia yang bisa mengerti arti nama-nama, makna sebuah istilah, huruf dan tulisan setiap bangsa, karya dari sebuah gagasan, ide dari setiap wawasan pemikiran
hanya ruh manusia yang bisa menikmati nada-nada berirama, alunan musik, merdunya suara biduan, asyiknya sebuah dendang nyanyian, hebohnya panggung bergoyang

hanya ruh manusia yang bisa mengenal muasal penciptaannya, kitab yang terbuka, cakrawala ilmu pengetahuan, rekayasa teknik serta pencitraan, rumus-rumus yang rumit, hitungan-hitungan yang sulit dll
RUH inilah yang bisa memilih Iman kepada Alloh atau ingkar kepadanya. Mau taslim, pasrah dengan hokum Alloh atau menolaknya
Sebagaimana didunia, ruh ini mempunyai jasad duniawi, di alam akhirat ruh juga diberi jasad ukhrowi, bedanya kalau jasad duniawi ini adalah paket dari Alloh, sedangkan jasad ukhrowi adalah manivestasi dari amal perbuatan kita,
Kita hadir didunia ini dengan jasad duniawi dalam bentuk manusia
Ketika kita kembali pulang kepada Alloh jasad ukhrowi kita belum tentu berupa manusia, mungkin berupa kera, babi, binatang Jahannam, tergantung amal kita bagaimana
Disini kita bisa melihat dan mendengar, belum tentu di akhirat sana kita bisa melihat dan mendengar, tergantung amal kita bagaimana
Maasyirol muslimin Rohimakumulloh
Ketika  ruh ini kembali kepada Alloh, Alloh hanya menyediakan dua tempat, 1. Tempat yang tinggi penuh kenikmatan , itulah tempat orang2 yang taat kepada Alloh. 2. penjara yang penuh siksaan, itulah tempat orang2 yang durhaka kepada Alloh
Dalam perjalanan pulang kembali kepada Alloh, ruh singgah dulu entah berapa ribu tahun lamanya di alam barzakh, barzah adalah sebuah alam yang memisahkan antara alam dunia dan alam akhirat
di alam ini, ruh akan bersemayam ribuan tahun lamanya yang suasananya tentu berbeda dari alam dunia sampai tibanya hari kebangkitan
di alam ini hanya ada DUA PILIHAN lakon, yang skenarionya ditulis dari masing-masing amal perbuatan kita yang telah kita perankan sewaktu masih hidup di dunia
lakon kita apakah penuh cerita HOROR atau cerita CINTA
kisah nestapa memilukan atau kisah nostalgia kerinduan
Ruh yang gentayangan atau ruh yang tenang bersemayam
Alam Barzakh ini jauh lebih riil dan lebih nyata, juga lebih panjang durasi waktunya dibanding alam dunia
Inilah wisata alam ghaib tanpa bisa balik, dan perjalanan kita sangat ditentukan oleh amal perbuatan kita ketika jasad kita masih hidup
Kematian yang menghempaskan kita masuk barzakh adalah kejadian paling tragis, paling miris yang pasti dialami setiap manusia
inilah kejadian alam ghoib paling rahasia dan tersembunyi yang tak pernah bisa diungkap tabir misterinya
INILAH awal dari kehidupan sebernarnya
Bagi para pendengki dan pemarah, orang2 rakus, MATI, BARZAKH adalah momok paling menakutkan, jerit pilu tak terkira
Bagi para pendosa dan ahli maksiat, MATI adalah rasa haus dahaga yang mencekik kerongkongan, air bah mendidih yang menenggelamkan
Bagi para penguasa durjana dan mutakabbirin,MATI adalah ular berkepala botak yang siap melilit dan mencabik-cabik tubuh kotor tuannya
Bagi para fasik tak beriman dan ahli fitnah, MATI adalah tersesat di alam paling ganas dan liar menjadi buruan serigala-serigala buas pemangsa
SEMENTARA ITU...
Bagi orang-orang beriman, beramal sholeh dan selalu rendah hati MATI adalah kabar gembira, anjangsana hingga pelataran nirwana
Bagi orang-orang yang tetap sabar menanggung deritanya, MATI adalah saatnya berganti peran, menempati resort peristirahatan kelas dewa
Bagi orang-orang yang saling berkasih sayang dan mencintai sesamanya karena Alloh, MATI adalah symphoni terindah dalam buaian cengkerama kisah asmara yang panas, paling melenakan dan mengasyikkan
Bagi para mujahid fii sabilillah dan penegak kebenaran,MATI adalah bentang panorama terindah seluas langit dan bumi, dahsyat, heboh penuh dinamika
ketika sesorang tiba ajalnya, ruh akan pergi selamanya meninggalkan jasad yang sudah hancur dan bersemayang di lingkungan baru bernama alam BARZAKH, Inilah Barzakh...
Alam perantara dan penantian yang teramat panjang waktunya, jam, menit, detik sama sekali tak berarti, alam yang tak kenal basa-basi, tak kenal ramah tamah dan belas kasihan bagi para penghuninya, alam yang tidak punya perasaan
Lingkungan baru yang betul-betul asing penuh misteri dan tanda tanya, tidak ada arah mata angin yang bisa memandu kemana harus pergi,tidak ada siklus cuaca dan musim yang teratur, tidak ada teman atau pihak manapun yang peduli, semuanya serba cuek, bisu dan bungkam dengan segala keluh kesah sekitarnya sekeras apapun jeritannya, tak peduli dengan semua rintihan dan jeritan siapapun
Disini.. di Barzakh, satu satunya dan hanya satu satunya yang bisa menjadi teman sekaligus penolong hanyalah AMAL KEBAJIKAN seseorang ketika masih hidup di dunia
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Apa saja yang sudah kamu lakukan buat dirimu berupa kebaikan akan kamu dapatkan di sisi Allah. Sesungguhnya Allah melihat apa yang kamu lakukan." (QS. Al-Baqarah; 110);
Amal kebajikan itulah yang akan menuntun TUANNYA untuk pergi, dimana tempat nongkrong yang paling asyik... dimana tempat tidur yang nyaman dan dimana sebaik-baik tempat berteduh menunggu sampai tiba saatnya hari kiamat
Imam Ali bin Abi Tholib berkata :
وَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ فِي عَاجِلِهِمْ نُصْبُ أَعْيُنِهِمْ فِي آجَالِهِمْ
Dan amal perbuatan seseorang dimasa hidupanya akan nampak jelas berdiri di depan mata di saat tiba ajalnya.
Surat qaf ayat 22
لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ (٢٢)
"Sungguh, kamu dahulu lalai tentang peristiwa ini , maka Kami singkapkan tutup (yang menutup) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam "
Maasyirol muslimin rohimakumulloh
Maut adalah sebuah hakekat atau kenyataan yang seorangpun tidak ada yang mengingkarinya, semua mahluk akan mati, saya, anda, kita semua akan mati, yang kaya , yang fakir , yang kuat , yang lemah semua akan mati. Bahkan hewan dan malaikat semuanya juga akan mati
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Meskipun sudah begitu gamblang, ceto welo2 bahwa kematian adalah sebuah kenyataan yang pasti tiba pada saatnya, tapi kita sering melupakannya, dan kita tidak tau kapan dan dimana kita akan mati , oleh karena itu melalui khutbah jumat ini kami mengingatkan utamanya kepada diri saya dan umumnya kalian semua,agar selalu mengingat kematian sebelum kematian itu benar-benar menjemput kita. أكثِرُوا ذكرَ هادِمِ اللذَّاتِ , agar kita tidak lengah untuk mempersiapkan bekal buat hidup setelah mati dengan melakukan amal2 kebaikan, membersihkan hati dari noda2 syirik dan riya, membersihkan hati kita dari penyakit2 hati sombong, ujub, hasud dan memperbanyak taubat nasuha, menyesali dosa2 yang pernah kita lakukan, sungguh2 menjalankan perintah Alloh, senantiasa memperbaruhi tekad untuk selalu setia kepada Alloh, dan menegakkan hukum2 Alloh
Jangan sampai urusan-urusan dunia yang setiap hari ini kita hadapi membuat kita lupa bahwa kita akan dihidupkan lagi setelah mati
Jangan sampai kenikmatan berupa kesehatan, kekayaan, hidup enak ini membuat kita lupa mempersiapkan diri berjumpa dengan Alloh
Demikian khutbah yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم
فَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ * فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ * وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ * فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ * وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ * فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ * وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ * إِنَّ هَذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ * فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com