الحمد لله رب العالمين،
جعل الدنيا زادا، والآخرة معادا، أحمده سبحانه حمد الشاكرين الذاكرين، وأشهد أن لا
إله إلا الله وحده لا شريك له، ولي الصالحين، وقابل التائبين، وأشهد أن سيدنا ونبينا
محمدا عبد الله ورسوله، إمام المتقين، وخاتم الأنبياء والمرسلين، اللهم صل وسلم وبارك
على سيدنا ونبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، وعلى من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
أما بعد:
فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ
رَحِمَكُمُ اللهُ
أوصيكم عباد الله ونفسي بتقوى الله، فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْنَ:
قَالَ اللهُ سبحانه وَ تَعَالَى
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Jamaah Jumah yang dimulyakan Alloh
Marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Alloh, yaitu dengan menjalankan
perintah-perintah Alloh dan menjahui larangan-larangannya, baik ketika kita
dalam keadaan senang atau susah, dalam keadaan sedang sendirian maupun
ditengah-tengah orang banyak. Dalam keadaan sedang sehat maupun sakit. Karena
taqwa adalah jalan yang akan mengantarkan kita memperoleh kebahagiaan sejati,
bahagia lahir dan bathin, dunia akhirat
Di dunia ini, Wajah
dan seluruh tubuh serta warna kulit yang kita miliki ini adalah paket dari Alloh. paket ini diberikan kepada kita . masing-masing berbeda satu sama lain. Tidak ada seorangpun didunia ini
yang mempunyai fisik kembar secara identik. Masing-masing mempunyai kelebihan
dan kekurangannya. Kita tak bisa mengubahnya, kagantengan, kecantikan bukan
sebuah prestasi yang patut dibangga banggakan tapi itu anugrah yang harus di
syukuri. begitu juga wajah, postur tubuh dan warna kulit yang menurut kita
kurang ideal bukan suatu keburukan dan kehinaan yang harus kita sesali karena
itu adalah paket dari alloh yg harus kita terima dengan lapang dada .
Untuk kehidupan
selanjutnya yaitu di akhirat, kita diberi kesempatan oleh Alloh di dunia ini
untuk mendesain bentuk tubuh dan muka kita sesuai keinginan kita, apakah wajah
kita akan kita desain secantik dan se elok bulan purnama, yang memancarkan
sinar ketampanan yang membuat ta'jub orang yang melihatnya, Atau kita desain bentuk
wajah kita, seperti babi , kera, dan binatang jahannam yang paling buruk dan
bacin baunya. Itu
semua terserah kita
Kita diberi kebebasan oleh Alloh untuk menentukan .
terserah kita mau ingin seperti apa kita.
Jamaah Jumah yang dimulyakan Alloh
Kita berasal dari
Alloh dengan bentuk dan wajah yang paling baik yaitu bentuk manusia. tapi belum
tentu ketika kita pulang kembali kepada alloh berwajah manusia
Pada suatu hari Muadz bin Jabal duduk di dekat Nabi saw
di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Muadz bertanya: "Ya Rasul Allah, apa yang
dimaksud dengan ayat: (QS. Al-Naba; 18)
يَوْمَ
يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا
Pada hari ditiupkan sangkakala dan kalian datang dalam bergolong-golongan?"
Beliau menjawab: "Hai Muadz, kamu telah bertanya
tentang sesuatu yang sangat berat." Beliau memandang jauh seraya berkata:
"Umatku akan dibangkitkan menjadi sepuluh golongan. Tuhan memilahkan
mereka dari kaum muslimin dan mengubah bentuk mereka. Sebagian mereka berbentuk
monyet, sebagian lagi berbentuk babi, sebagian lagi berjalan terbalik dengan
kaki di atas dan muka di bawah lalu diseret-seret, sebagian lagi buta merayap-rayap,
sebagian lagi tuli-bisu tidak berpikir, sebagian lagi menjulurkan lidahnya yang
mengeluarkan cairan yang menjijikkan semua orang, sebagian lagi mempunyai kaki
dan tangan yang terpotong, sebagian lagi disalibkan pada tonggak-tonggak api,
sebagian lagi punya bau bacin/busuk yang lebih menyengat dari bangkai, sebagian
lagi memakai jubah ketat yang mengoyak-koyakkan kulitnya.
"Adapun orang yang berbentuk monyet adalah para
penyebar fitnah yang memecah belah masyarakat. Yang berbentuk babi adalah
pemakan harta haram (seperti korupsi). Yang kepalanya terbalik adalah pemakan
riba. Yang buta adalah penguasa yang zalim. Yang tuli dan bisu adalah orang yang
takjub dengan amalnya sendiri. Yang menjulurkan lidahnya dengan sangat
menjijikkan adalah para ulama atau hakim yang perbuatannya bertentangan dengan
omongannya. Yang dipotong kaki dan tangannya adalah orang yang menyakiti tetangga.
Yang disalibkan pada tiang api adalah para pembisik penguasa yang menjelekkan
manusia yang lain. Yang baunya busuk lebih menyengat dari bangkai adalah orang
yang pekerjaannya hanya mengejar kesenangan jasmaniah dan tidak membayarkan hak
Allah dalam hartanya. Yang dicekik oleh pakaiannya sendiri adalah orang yang sombong
dan takabur."
Hadis di atas mengisahkan wujud manusia pada hari
kiamat nanti.
Semua makhluk berasal dari Tuhan dan akan kembali lagi
kepada Tuhan. Ketika kembali lagi kepada Tuhan, manusia… belum tentu kembali sebagai
manusia lagi. kita datang dari Tuhan sebagai manusia, tetapi boleh jadi kita kembali
kepada-Nya sebagai babi, monyet, harimau, anjing, atau manusia dalam berbagai
penampilannya.
Apa yang menentukan bentuk manusia ketika ia kembali
kepada Alloh?
Menurut hadis yang diperkuat oleh banyak ayat Al-Quran,
yang menentukan bentuk kita adalah amal-amal kita.
Siapa kita sebenarnya akan kita ketahui ketika kita menghembuskan
nafas terakhir. Tuhan berfirman:
لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ
مِنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
Sungguh, kamu dahulu lalai tentang peristiwa ini Maka
kami singkapkan tirai yang menutup matamu dan tiba-tiba matamu hari ini menjadi
sangat tajam. (QS. Qaf; 22)
Pada pandangan sebagian orang-orang salih, bentuk
sejati kita itu mungkin sekarang pun sudah tampak.
Kata Al-Ghazali, kita punya dua macam mata; mata lahir
(bashar) dan mata batin (bashirah).
Dengan mata lahir, kita dapat melihat bentuk lahir kita,
Dengan mata batin, kita dapat melihat jati diri kita. Dengan bashirah, kita
melihat diri kita yang sebenarnya.
Dengan kata lain, bashor hanya melihat khalq (fisik),
sedangkan bashirah melihat khuluq atau ahlaq (wujud ruhani).
Jadi akhlak adalah wujud ruhaniah kita. Dengan wujud
itulah kita kembali kepada Tuhan. Dengan wujud itu juga kita akan dibangkitkan.
Yang menentukan akhlak adalah amal-amal kita. Dengan
amal salih, berarti kita memperindah wujud ruhaniah kita. Dengan amal-amal berarti
buruk kita memperjelek wujud ruhaniah kita.
Al-Quran menyebut wujud ruhaniah kita itu sebagai hati.
Wujud ruhaniah yang buruk disebut sebagai hati yang sakit atau bahkan hati yang
mati. Simaklah ayat-ayat berikut ini:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّن بَعْدِ ذَٰلِكَ
فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ
"Kemudian keraslah hati mereka sesudah itu,
seperti bebatuan bahkan lebih keras lagi dari itu." (QS. Al-Baqarah; 74);
أَفَرَأَيْتَ
مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى
سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ
بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ
"Tidakkah kamu perhatikan orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai Tuhan dan Allah menyesatkannya dengan pengetahuan dan
menutup pendengarannya dan hatinya dan menjadikan penutup pada pandangannya. Siapa
lagi yang memberikan petunjuk setelah Allah. Tidakkah kamu mengambil
peringatan." (QS. Al-Jatsiyyah; 23).
Secara singkat, wujud batiniah kita, adalah akhlak
kita, hati kita dibentuk oleh amal-amal yang kita lakukan. Manusia memliki
potensi yang luar biasa untuk menjadi apa saja, bisa seperti binatang yang
paling rendah sampai seperti malaikat yang didekatkan kepada Allah. jati diri
kita ini bisa berubah sesuai dengan perubahan amal-amal kita.
Wujud kita ditentukan oleh amal-amal kita. Jika kita
selalu mengecoh, menipu, atau memperdayakan orang lain, wujud kita akan menjadi
monyet. Jika yang kita kejar hanya kenikmatan lahiriah -makan, minum, dan seks,
maka wujud kita yang hakiki adalah babi. Jika kita bekerja sebagai pemimpin
-perusahaan, negara, organisasi, atau apa saja; lalu kita terbiasa merampas hak
bawahan kita, menindas mereka, dan memperkaya diri di atas keringat dan darah
mereka, wujud kita yang sebenarnya adalah anjing atau binatang buas lainnya.
Boleh jadi kita tampak sebagai manusia secara lahiriah.
Muka kita mungkin ganteng atau cantik, penampilan kita indah, menarik, keren
tetapi tubuh kita hanyalah bungkus yang menutup diri kita yang sebenarnya.
Kita dapat melihat wajah lahiriah kita dalam cermin. Sedangkan
wujud kita yang hakiki hanya dapat kita lihat pada hari-hari terakhir ketika
nyawa kita sudah tersangkut di tenggorokan. Tuhan berfirman,
فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ
فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
"Maka kami singkapkan dari kamu tirai kamu, dan
pandanganmu tiba-tiba menjadi sangat tajam." (QS.Qaf; 22)
Ketika tubuh sudah ditanggalkan, persis seperti ketika pakaian
kita lepaskan, maka wujud kita yang asli muncul. Dan wujud itu dibentuk oleh
amal-amal yang kita lakukan.
Para ulama menyebut perwujudan diri kita sebagai buah
amal itu sebagai tajassum al-'amal dalam maknanya yang pertama.
Makna kedua dari tajassum al-'amal adalah bahwa kelak
ketika kita meninggal dunia amal-amal kita akan menjelma menjadi seorang teman
yang selalu menemani kita
Maka Jadikanlah dia itu teman yang baik, sebab jika dia
baik kamu akan merindukannya. Jika dia itu teman yang rusak, kamu akan
ketakutan kepadanya. Teman yang selalu menyertaimu ini adalah perbuatanmu
Tuhan berfirman:
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ
مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Apa saja yang sudah kamu lakukan buat dirimu
berupa kebaikan akan kamu dapatkan di sisi Allah. Sesungguhnya Allah melihat
apa yang kamu lakukan." (QS. Al-Baqarah; 110);
يَوْمَ
تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا وَمَاعَمِلَتْ مِن
سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا وَيُحَذِّرُكُمُ
اللهُ نَفْسَهُ وَاللهُ رَءُوفُُ بِالْعِبَادِ {30}
"Pada hari setiap orang mendapatkan kebaikan yang dilakukannya
dihadirkan di hadapannya dan juga keburukan yang dilakukannya, yang ia inginkan
sekiranya antara dia dan keburukan itu ada jarak yang jauh." (QS. Ali
Imran; 30);
فمن يعمل مثقال ذرة
خيرا يره ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره
"Barangsiapa melakukan kebaikan walaupun sebesar
zarah dia akan melihatnya. Barangsiapa melakukan keburukan walaupun sebesar
zarah dia juga akan melihatnya." (QS. Al-Zilzalah; 7-8)
Dalam sebuah riwayat Hadis diceritakan; Nanti pada hari
kebangkitan seorang mukmin dibangkitkan. Di hadapan dia dibangkitkan juga seseorang.
Setiap kali mukmin itu menyaksikan malapetaka hari akhirat, kawannya berkata,
"Jangan cemas jangan berduka kawan. Gembirakanlah dirimu dengan kebahagian
dan kemuliaan yang telah Allah siapkan bagimu."
Dengan bimbingan orang itu si mukmin dihadapkan ke
pengadilan Tuhan dan dia diperiksa dengan sangat enteng. Ia juga diantarkan
orang itu ke surga.
Maka berkatalah si mukmin kepadanya, "Semoga Allah
manyayangimu. Alangkah baiknya engkau dibangkitkan bersamaku. Tidak
henti-hentinya engkau menggembirakan dan menbahagiakanku. Siapakah kamu?"
Orang baik itu menjawab:, "Akulah kebahagiaan yang pernah kamu masukkan
pada hati mukmin saudaramu di dunia. Allah menciptakan kebahagiaan yang kau berikan
itu menjadi diriku sekarang ini aku untuk membahagiakanmu."
Demikianlah khutbah yang dapat
kami sampaikan, semoga kita termasuk orang yang gemar beramal sholih. Amin
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَقُلِ
اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ
إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
بارك الله لي
ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي
هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه تعالى جواد كريم ملك رؤوف رحيم إنه هو السميع العليم
…
0 komentar:
Posting Komentar