اللهُ
أكْبَرُ × 9
اللَّهُ
أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً،
لاَ
إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ
كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ
عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ اللهُ أكْبَرُ،
الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْداً لِلْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحَّدَنَا بِعِيْدِهِ
كَأُمَّةٍ وَاحِدَةٍ، مِنْ غَيْرِ الأُمَم، وَنَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ إِحْسَانِهِ
وَهُوَ ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْراَمِ.
أَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ
تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاء وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاء وَتُعِزُّ مَن تَشَاء
وَتُذِلُّ مَن تَشَاء بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
الَلَّهُمَّ
صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى حَبِيْبِناَ المُصْطَفَى، مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَ سَلَّمَ، الَّذِّي بَلَّغَ الرِّسَالَةْ، وَأَدَّى الأَمَانَةْ، وَنَصَحَ الأُمَّةْ،
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ دَعاَ اِلَى اللهِ بِدَعْوَتِهِ، وَجاَهَدَ فِيْ
اللهِ حَقَّ جِهاَدِهِ.
اَمَّا
بَعْدُ: عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ
فَازَ المُتَّقُوْنَ!
Ma’âsyira al-Muslimîn rahimakumul-Lâh
Marilah pada pagi hari ini, kita tingkatkan
tekad kita untuk taqwa kepada Allah swt , dengan menjalankan
perintah-perintahnya, dan menjauhi larangan-larangannya, seraya bersyukur
kepada-Nya bahwa sampai saat ini kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga
kita bisa menunaikan ibadah sholat Idul Adha yang diberkati oleh Allah swt ini
Ma’âsyira al-Muslimîn rahimakumul-Lâh
Pada bulan Dzulqadah tahun kesepuluh
Hijrah, Nabi Muhammad Saw mengumumkan kepada penduduk Madinah dan
kabilah-kabilah yang tinggal di sekitar Madinah bahwa beliau akan melakukan
ibadah haji ke Mekah.
Mendengar pengumuman itu, umat Islam segera mempersiapkan
diri untuk berangkat bersama beliau ke Mekah.
Pada tanggal 25 Dzulqadah 10 Hq,
Nabi Muhammad Saw bersama para sahabat bergerak dari Madinah ke Mekah.
Dalam perjalanan ini, Nabi membawa seluruh
isteri dan anaknya Sayidah Fathimah az-Zahra as.
Sementara Imam Ali as yang
sebelum ini diperintahkan berdakwah ke Yaman juga diminta agar bergabung dengan
beliau dalam Haji Wada.
Karena haji tahun itu adalah haji terakhir beliau.
Itulah mengapa haji terakhir itu disebut Haji Wada yang berarti haji
perpisahan.
Ma’âsyira al-Muslimîn rahimakumul-Lâh
23 tahun sebelumnya Nabi masih
sendirian, menawarkan islam kepada manusia tapi kebanyakan mereka menolak,
23
tahun sebelumnya nabi mendakwahkan islam tapi mereka mendustakan, pada saat itu
seorang mukmin tidak bisa bebas leluasa ibadah dan sholat dimasjidil haram.
Namun pada peristiwa haji wada 144.000 orang mengelilingi dan mengiring rosul
disebuah lembah arafah dengan penuh kemenangan , dan keagungannya, hal ini mengabarkan
kepada dunia betapapun lama perjuangan dakwah , kemenangan pasti tiba,
kemenangan pasti akan menjadi milik kekasih-kekasih Alloh , betapa dahsyat
tekanan terhadap dakwah, dan bermacam-macamnya intimidasi serta penindasan kemenangan
Dakwah Pasti akan datang
Ma’âsyira al-Muslimîn rahimakumul-Lâh
Kemarin, jutaan saudara kita dari seluruh
dunia berkumpul di padang Arafah. Inilah puncak dari seluruh perjalanan haji.
“Al-Hajju ‘Arafah” sabda Nabi saw. Haji itu
wuquf di Arafah.
Disini Jutaan manusia dari berbagai bangsa, min
kulli fajjin ‘amîq, dari seluruh
pelosok dunia, berbaiat suci di hadapan hadirat Ilahi.
1437 tahun yang lalu, jumlah manusia yang
berkumpul di situ hanya sekitar 144 ribu orang saja. Tapi di antara mereka ada
seorang manusia yang merupakan penghulu dari seluruh umat manusia, bahkan
penghulu dari seluruh ciptaan Tuhan. Muhammad. Manusia manusia paling
mulia itu menambatkan ontanya, Al-Qashwa, di bukit Namirah.
Ketika matahari sudah tergelincir, di
tengah hari, dalam panas terik yang membakar, manusia suci itu menuruni lembah
Arafah.
Al-Qashwa menjulurkan lehernya
dan mendongakkan kepalanya; menunjukkan kebahagiaannya karena di punggungnya
ada manusia besar yang diciptakan hanya untuk menyebarkan kasih sayang di
seluruh alam semesta.
Ratusan ribu manusia menyaksikan dengan seksama
langkah-langkah kaki onta yang bergerak dengan anggun, menyibakkan kerumunan
manusia yang menyemut.
Di pusat lembah itu, ia berdiri seperti sebuah gemintang
di tengah-tengah galaksi. Ratusan ribu manusia tidak henti-hentinya memandang
wajah Nabi saw yang penuh kasih.
“أيها الناس /Ayyuhan
Nâs,” terdengar Rasulullah saw memanggil umatnya, dengan suara yang lembut tapi
terdengar jelas.
Beberapa orang sahabat
di tempat-tempat yang berbeda mengulang kembali sabdanya, bersahut-sahutan,
menggemakan suara lembut itu ke seluruh lembah padang Arafah.
“اسمعوا قولي فإني لا
أدري لعلي لا ألقاكم بعد عامي هذا بهذا الموقف أبدًا /”
(Dengarkan baik-baik pembicaraanku.
Karena sungguh aku tidak tahu apakah aku bisa berjumpa lagi dengan kalian
setelah tahun ini di tempat ini untuk selama-lamanya).
Kemudian ia berhenti sejenak, menarik nafas
panjang, dengan butir-butir airmata yang
menggenangi pelupuk matanya. Ia memandangi para pengikutnya, sekali lagi dengan
tatapan penuh kasih. Dari ujung ke ujung
Ayyuhan Nâs, ayyu yawmin hâdzâ?
Tahukah
kalian hari apakah ini?
Serempak mereka menjawab (Gemuruh suara
ratusan ribu manusia terdengar)Yawmun harâm. Hari yang suci
Ayyu baladin hâdzâ? Negeri apakah ini?
Baladun harâm! Negeri yang suci.
Ayyu syahrin hadzâ! Bulan apakah ini?
Syahrun harâm. Bulan yang suci.
فإن
دماءكم وأموالكم حرام عليكم، كحرمة يومكم هذا، في شهركم هذا، في بلدكم هذا
Ketahuilah, sesungguhnya darah kalian,
harta kalian, kehormatan kalian sama sucinya dengan sucinya hari ini, negeri
ini dan bulan ini.
Tidak boleh darah
manusia ditumpahkan; tidak boleh hartanya dihancurkan; tidak boleh
kehormatannya dijatuhkan.
فأعادها مرارا.
Rasulullah saw mengulang berkali-kali sabdanya.
Kemudian ia memandang lagi para sahabatnya.
Tahukah kamu apa yang disebut Muslim?
Al-Muslimu man saliman Nâsu min lisânihi
wa yadih.
Seorang Islam ialah orang yang
seluruh manusia tidak pernah diganggu dengan lidah dan tangannya.
Tahukah kamu apa yang disebut mukmin?
Al-Mu’minu man aminan Nâsu fi amwâlihim wa anfusihim.
Seorang mukmin ialah orang yang mendatangkan
rasa aman pada orang lain dalam hartanya dan dalam (kehormatan dan kehidupan)
dirinya.
Kemudian manusia yang paling santun ini
mengangkat kepalanya.
Allahumma hal balaghtu!
Ya Allah, apakah aku sudah menyampaikan risalahMu?
Ia menghadapkan lagi wajahnya kepada ratusan
ribu para pendengarnya:
Hal balaghtu! Apakah aku sudah menyampaikan risalah
Tuhanku!
Balaghta ya Rasululallah! Engkau sudah menyampaikannya, Wahai Utusan
Tuhan!
فَلْيُبِلِّغِ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ، فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ .
Hendaknya yang hadir sekarang ini
menyampaikannya kepada yang tidak hadir. karena
terkadang yang disampaikan lebih mengerti dari yang mendengar langsung
Dengarkan apa kalimat terakhir dari wasiatnya yang terakhir:
فَلا
تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ
Janganlah kamu kembali kafir, yakni kamu
saling memerangi di antara kamu!
يَا
أَيُّهَا النَّاُس، إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلاَ لاَ
فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ، وَلاَ لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ، وَلاَ لأَحْمَرَ
عَلىَ أَسْوَدَ، وَلاَ أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلاَّ بِالتَّقْوَى
“Ingatlah bahwa Rabb kalian
itu satu, dan bapak kalian juga satu. Dan ingatlah, tidak ada kelebihan bagi
orang Arab atas orang ajam (non-Arab), tidak pula orang ajam atas orang Arab,
tidak pula orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, dan tidak pula orang
berkulit hitam di atas orang berkulit merah; kecuali atas dasar ketakwaan.”
Ma’âsyira al-Muslimîn rahimakumul-Lâh
Menurut Rasulullah saw, kita disebut kafir
kalau kita memerangi dan membunuh sesama kita,
Dahulu, Rasulullah saw
mendefinsikan orang yang tidak beriman sebagai orang yang tidak mendatangkan
kedamaian kepada sesama manusia; atau orang yang tidak peduli dengan
penderitaan sesamanya, yang tidur kenyang sementara tetangganya kelaparan di
sampingnya; atau orang yang suka memaki,
melaknat, berkata kasar, dan menusuk hati.
Rasulullah saw mendefinisikan
kekafiran dan ketidakberimanan sebagai akhlak yang buruk.
Bagi kita sekarang suara Sang Nabi saw
terdengar asing dan aneh.
Mungkin terlalu jauh jarak yang memisahkan kita
dengan dia. Mungkin rentangan zaman yang panjang telah membuat suaranya terdengar sayup-sayup saja.
Sekarang sebagian
dari kita ada yang mendefinisikan kafir
sebagai orang yang tidak sepaham dengan kita, orang tidak se-aliran
madzhab dengan kita bahkan tidak satu golongan dengan kita.
Sehingga kalau orang
itu di anggap kafir, maka mereka halalkan darahnya, kehormatannya, dan
hartanya.
Ma’âsyira al-Muslimîn rahimakumul-Lâh
Suara Nabi saw adalah suara kasih sayang.
Menurut Nabi saw, seorang Muslim tidak akan pernah menggunakan
lidah dan tangannya untuk menyakiti siapa pun.
Ia menamakan pengikutnya Muslim,
yang artinya selain orang yang pasrah kepada Allah swt, juga orang yang mendatangkan
keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan kepada orang-orang di sekitarnya.
Ma’âsyira al-Muslimîn rahimakumul-Lâh
“Inginkah kamu menjadi orang-orang yang
saling mencintai?
Ufsyus salâm baynakum. Sebarkan kebahagiaan
di antara kalian. Seorang Muslim, dalam makna nabawi, dalam definisi profetik,
adalah orang yang misi hidupnya adalah menebarkan kebahagiaan!
Bagi kita sekarang suara Sang Nabi saw
terdengar asing dan aneh.
Mungkin terlau jauh jarak yang memisahkan kita dengan
dia.
Mungkin rentangan zaman yang panjang telah membuat suaranya terdengar sayup-sayup saja.
Sekarang banyak
diantara kita mendefinisikan Muslim sebagai orang yang satu aliran, satu
madzhab dengannya, bahkan yang sepaham dengannya, bahkan yang satu golongan
dengannya.
Sehingga keramahannya,
pertolongannya, penghormatannya, perhatiannya hanya di berikan kepada
orang-orang yang segolongan dengannya saja.
Muslim yang dahulu berarti orang yang menyebarkan kebahagiaan kepada
semua orang, aneh sekarang ada yang memaknai Muslim berarti orang yang
menyebarkan kebahagiaan di antara orang yang segolongan dan se-aliran madzhab
dengan dia.
Islamnya Rasulullah saw adalah Islam yang
“rahmatan lil ‘alamin”, kasih sayang untuk seluruh umat manusia. bukan
“rahmatan lith-thai-ifiyyin”(kasih sayang untuk kelompok nya saja).
Inilah momen terbesar berkumpulnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan umatnya untuk terakhir kalinya.
Beliau mengulang-ulang ucapan “bukankah aku telah menyampaikan?” persaksian
dari umatnya sendiri bahwa beliau telah menyampaikan risalah yang telah Allah
amanahkan kepada beliau. Sekaligus sebagai pertanda sudah dekatnya ajal beliau.
Kurang lebih tiga bulan kemudian, beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan dunia
fana ini menuju Rabnya.
Beliau berpisah dengan sahabat-sahabatnya. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menunaikan amanah, menasihati umat, dan
telah berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya.
Semoga shalawat dan
salam senantiasa tercurah kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa
shahbihi wa sallam
Demikianlah khutbah kami semoga bermanfaat,
amin
أعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا
أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه
مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ
اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KE 2
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (4×) اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَ اللهُ
اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا
اَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا
نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى
بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ
عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ
أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا
الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتَنَا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا وَاجْعَلِ
الْحَيَاةَ زِيَادَةً لنا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لنا مِنْ كُلِّ
شَرٍّ.
اللهُمَّ
اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ
عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِين وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ
وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتَكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً
وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا
ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا
آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ
! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى
عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ
اَكْبَرْ
0 komentar:
Posting Komentar