الحَمْدُ
للهِ رَبِّ العالَمينَ، خلَقَ الإنسانَ مِنْ طِينٍ، وأسجدَ لَهُ الملائِكَةَ المُقرَّبِينَ،
وجَعلَ مِنْ زِينَةِ الحَياةِ الدُّنيا المالَ والبَنِينَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا
مُحَمَّداً عَبْدُ اللهِ وَرَسُولهُ، خَيرُ أَبٍ عَرَفَتْهُ البَشَرِيَّةُ، وأَفْضَلُ
مُرَبٍّ نَعِمَتْ بِهِ الإِنسَانِيَّةُ، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجمَعينَ، والتَّابعينَ
لَهُم بِإِحسانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا
بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ
بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ
اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Kaum Muslilmin
yang dirahmati Allah
Marilah kita
bersungguh-sungguh taqwa kepada Allah swt. dengan melaksanakan segala
perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya, dalam segala keadaan, baik ketika
kita sedang senang ataupun susah, sedang sendirian atau ditengah banyak orang,
sedang sakit maupun sehat, sedang banyak uang maupun sedang melarat, dengan
taqwa itu semoga kita mendapat kebahagiaan dan derajat yang mulia dari sisi
Allah baik didunia maupun diakhirat. amin
Kaum Muslilmin
yang dirahmati Allah
Ketika anak balita kita sedang tidur,
tataplah sejenak wajahnya. Perhatikan dalam-dalam. Maka akan kita temukan
padanya wajah yang teduh, bersih, tanpa beban, dan penuh kedamaian. seakan
menyiratkan sebuah kenyamanan hidup, ketenangan fikiran, dan kebersihan jiwa.
Sungguh, hal yang demikian merupakan sebuah keadaan yang membahagiakan, yang kita
dambakan.
Saat anak sedang terjaga, lihatlah bening
matanya, serta keceriaan wajahnya. Maka akan kita temukan di sana sebuah
semangat hidup yang demikian membara, keyakinan diri akan kepastian masa depan
yang membentang luas, Jiwanya yang masih suci, putih bersih laksana kertas
kosong tanpa noda, siap merekam segala hal yang didengar dan dilihatnya, dan
memutarnya kembali dalam kegiatan kesehariannya.
Keingintahuan mereka akan segala hal yang
baru, menunjukkan kepada kita semua bahwa hidup ini harus selalu diisi dengan
perjuangan, semangat belajar, dan kerja keras.
Semua aspek kehidupannya, melahirkan
inspirasi dan motivasi bagi kita sebagai orang tua untuk lebih berhati-hati
menjaganya, agar kesuciannya tak luntur oleh perjalanan waktu, dan tak
terkotori oleh kesalahan pola asuh yang kita terapkan padanya.
Mereka, anak-anak kita, adalah cahaya hidup
kita, yang akan mengantarkan ke sebuah titik terang ketika kita dalam
kekalutan. Renyah, merdu dan tawa riangnya menjadi hiburan yang membukakan
belenggu dan kebuntuan fikiran kita.
Mereka adalah cahaya hidup kita, yang akan
mengantarkan lahirnya semangat baru ketika diri kita sedang lemah, dan tidak
memiliki semangat hidup, karena ada titipan amanah yang harus kita tanggunglah
maka semangat kita menyala kembali.
Mereka adalah cahaya hidup kita, bila kita
mampu mengantarkan mereka menjadi anak-anak yang sholeh dan sholihah, karena
kita orangtuanya yang akan membentuk dirinya. Maka do'a-do'anya, akan
mengalirkan pahala dan ampunan yang tiada putus kepada kita, walau kita telah
tiada. Anak sholeh/sholehah kata Nabi
الولد الصالح ریحانة من ریاحین الجنة
"anak
yang saleh adalah sekuntum bunga dari sekian bunga di surga"
Ma'asyirolmuslimin Rohimakumulloh
Dalam Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah
disebutkan
وعن
أبي أمامة - رضي الله تعالى عنه - أن رجلا قال : يا رسول الله ، ما حق الوالدين على
ولدهما ؟ قال : هما جنتك ونارك
Rasulullah SAW ketika ditanya tentang peran
kedua orang tua, beliau menjawab : "Mereka adalah (yang menyebabkan)
surgamu atau nerakamu", (HR. Ibnu Majah).
Artinya kalau orang tua membimbing dan
mendidik anak dengan baik dan akhirnya menjadi anak sholeh, maka anak itu akan
mendatangkan pahala yang terus menerus bagi orang tuanya, begitu juga
sebaliknya, kalau menelantarkan pendidikan pendidikan agama anaknya maka dosa
yang akan diterimanya
Karena itu, marilah kita berupaya menjadikan
cahaya-cahaya itu tetap bersinar cemerlang, hingga dapat menerangi jalan hidup
kita, dalam mempersiapkan diri, mencari bekal, untuk pertemuan abadi dengan ALLOH
Yang Maha Kakal.
Dengan cara berusaha mendidiknya dengan
baik, memilihkan teman yang baik, dan memberinya lingkungan hidup yang baik.
Dan tidak membiarkan cahaya itu redup, oleh virus-virus perusak ahlaq dalam perjalanan
waktu dan bertambahnya usia.
Maka tepatlah kiranya, Pemerintah Kabupaten
Demak saat ini mulai mencanangkan 'Gerakan Maghrib Matikan Tv Ayo Mengaji'
sebegai respon terhadap merosotnya kesadaran masyarakat akan keimanan dan
ketaqwaan serta menurunnya mental anak bangsa khususnya warga Demak.
Anjuran
dari bapak bupati Maghrib matikan tv,
ayo mengaji , adalah sebuah anjuran yang sangat bagus dan mulia. maka
harus kita dukung dan hendaknya kita tidak jemu-jemunya
mengingatkan masyarakat agar kalau maghrib tiba, kalau bisa malah 15 menit sebelum
magrib matikan tv sebagai persiapan untuk sholat , kemudian ajaklah keluarga yang
laki-laki sholat dimasjid, dan yang perempuan cukup sholat di dirumah, kemudian kita mengaji , bapak, ibu,
anak-anak dan seluruh anggota keluarga
harus mengaji. Kalau kebiasaan bagus ini menjadi
kebiasaan yang rutin dilakukan oleh warga demak insya alloh masyarakat demak
akan tumbuh menjadi masyarakat yang religius, islami.
Maka slogan demak sebagai kota
wali yang religius bukanlah hanya sekedar
slogan . tapi slogan yang akan menjadi kenyataan.
Membuat perobahan besar sering dimulai dari
perubahan-perubahan
kecil tapi terus menerus. Bukankah perjalanan yang jauh dimulai dari
langkah yang kecil.
Program ini patut kita apresiasi dan kita
dukung karena anak-anak muda saat ini sudah 'teracuni' TV, internet, Hp, media
sosial dll yang tentunya akan menjauhkan anak dari Alloh SWT.
Progam ini, yakni " Gerakan 'Maghrib
Matikan Tv Ayo Mengaji' dicanangkankan Pemerintah Kabupaten Demak setelah
melihat perkembangan banyak keluarga Muslim atau warga Demak termasuk anak-anak
mulai dari ujung selatan sampai utara, dari sebelah timur sampai barat yang
tertular virus melalaikan NGAJI dan IBADAH antara maghrib hingga Isya
disebabkan siaran televisi.
Maka marilah anak-anak kita, kita bimbing
agar ketika waktu maghrib tiba tak ada permainan yang dikerjakan lagi, ajarkan
padanya agar menjadi manusia yang taat dan mau bersyukur kepada Allah.
مَا
مِنْ مَوْلُودٍ إِلاَّ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فأبواه يهودانه أو ينصرانه
أو يمجسانه
Tidak ada anak yang dilahirkan kecuali
dilahirkan dalam keadaan suci maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya
Yahudi, Nashrani atau Majusi
Ma'asyirolmuslimin Rohimakumulloh
Anak kita bagaikan kertas kosong dan
bersih, kitalah yang mewarnai, menulisi, membentuk dan menorehkan tinta diatasnya,
maka torehkanlah tinta emas ahlaqi dan qurani kepadanya.
Karena anak adalah harta yang berharga bagi
orang tua, siapa lagi kalau bukan kita sebagai orang tua yang melindungi,
mendidik dan merawat mereka, merekalah yang akan memimpin bangsa ini, sehingga
setelah menjadi pemimpin nanti bisa menjadikan ajaran islam sebagi dasar dan
panduan dalam hidupnya kelak
Anak (yang shaleh) adalah kekayaan yang
sangat berharga bagi orang tuanya. Alasannya, anak yang shaleh akan memberikan
pahala yang terus mengalir, tiada henti bagi orang tuanya, baik saat orang tua
masih hidup, bahkan ketika orang tua itu telah wafat.
Anak shaleh lebih berharga dari gunung
emas, atau deposito uang miliyaran rupiah. Gunung emas atau deposito uang tak
akan memberi manfaat apa-apa jika pemiliknya sudah wafat.
Tapi seorang anak shaleh, walaupun orang
tuanya sudah wafat, ia akan memintakan ampunan orang tuanya, ia akan terus
mendoakan keselamatan, dan kebahagiaan orang tuanya dalam setiap waktu
Memiliki anak shaleh adalah keuntungan yang
sangat besar bagi orang tua.
Maka sebagai langkah awal ihtiyar kita
mendidik generasi soleh, tolong habis maghrib ajak keluarga matikan TV, ajak
anak anak dan keluarga kita mengaji .
اقرأوا
القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعاً لأصحابه
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia
akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Sebagai akhir khutbah ini hendaklah kita tidak
jemu-jemunya memanjatkan do’a pada-Alloh agar anak dan keturunan kita menjadi anak
sholeh. agar keturunan kita senantiasa mendapat berkah, juga selamat dari
berbagai bahaya dan kejelekan. dan semoga mendapatkan perlindungan dari gangguan
setan, manusia, dan jin jahat. Amin
اَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَالَّذِينَ
يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang orang yang berkata: “Ya Rabb
kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”
(QS. Al Furqon: 74)
.
بارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِى اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ.
0 komentar:
Posting Komentar