الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ –
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا – مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ – وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ – أما بعد. فَيَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Ma’âsyirol Muslimin
Rahimakumullah
Marilah kita selalu bertaqwa
kepada Allah SWT kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun kondisi kita, yakni
dengan menjalankan segenap perintah Allah SWT, dan menjauhi segenap
larangan-Nya. Dengan taqwa kepada Alloh, maka Allah akan memberikan jalan
keluar terbaik kepada kita dari segenap permasalahan dan kesulitan2 yang kita hadapi. Allah
berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
Barang siapa yang bertaqwa kepada
Allah, Dia akan menjadikan jalan keluar baginya (QS. At Thalaq : 2)
Ma’âsyirol Muslimin
Rahimakumullah
Ulama adalah sosok mulia karena merupakan pewaris para
nabi. Rasulullah saw. bersabda:
وَإِنَّ
الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا
وَلاَ دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi
tidak mewariskan dinar dan dirham. Mereka mewariskan ilmu. Siapa saja yang
mengambil ilmu nabi berarti telah mengambil bagian yang banyak lagi sempurna
(HR Abu Dawud).
Sebagai pewaris nabi, kemuliaan para ulama adalah
karena mereka menempuh jalan sebagaimana Rasulullah saw.; ulama tak kenal lelah
membacakan ayat-ayat-Nya dan menyebarluaskannya di tengah-tengah manusia.
Mereka pantang menyerah meskipun harus menghadapi beragam risiko.
Ulama juga mengikuti jejak Rasulullah saw. dalam
membersihkan masyarakat dari berbagai kekufuran dan kemaksiatan. Dengan ilmu
yang dimiliki, mereka dapat menjelaskan kesesatan dan kerusakan berbagai
pemikiran kufur seperti komunisme, sekularisme-kapitalisme, pluralisme, dan
lain-lain. Dengan penjelasan itu, masyarakat bisa terselamatkan dari ragam
pemikiran kufur itu. Dalam menghadapi kemungkaran dan kemaksiatan, ulama selalu
memilih berada di garda terdepan. Mereka tidak rela jika ada hukum Islam
diabaikan, apalagi dilecehkan. Mereka akan memimpin umat berjuang menegakkan
syariah. Sebab, hanya dengan diterapkan syariah, masyarakat benar-benar bisa
diproteksi dari ide sesat, kemungkaran dan perangai tercela.
Ulama pewaris para nabi itu juga rajin mengajarkan hukum2
agama tentang halal haram. Dalam perkara hukum, mereka bersikap tegas. Apa pun
status hukum yang berasal al-Quran dan as-Sunnah akan disampaikan. Mereka tidak
akan menjual ayat-ayat Allah SWT demi memperoleh harta dunia.
Patut ditegaskan, dalam melakukan semua aktivitas itu
ulama pewaris nabi didorong oleh keikhlasan, semata-mata hanya karena mencari
ridha Allah SWT. Sebab, mereka adalah hamba-hamba yang takut kepada-Nya. Allah
SWT berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya hanyalah ulama (QS Fathir [35]: 28).
Ma’âsyirol Muslimin
Rahimakumullah
Kemuliaan ulama tentu tidak terlepas dari peran politik
yang mereka lakukan. Tentu bukan politik praktis dengan mendukung atau tidak
mendukung calon tertentu dalam kegiatan politik praktis partai politik, namun
politik sebagai ri’âyah su’ûn al-ummah (melayani urusan masyarakat). Politik
adalah aktivitas tertinggi dan mulia dalam kehidupan manusia. Karena itu peran
ulama sepanjang masa kehidupan kaum Muslim, khususnya dalam kehidupan politik,
sangatlah penting.
Peran politik ulama dilakukan dengan cara:
Pertama, membina umat
dengan pemahaman Islam yang sahih. Dengan itu muncul umat yang memiliki
kepribadian Islam dan menjadi para pembela Islam dari berbagai kemaksiatan dan
kemungkaran di tengah masyarakat.
Kedua, membangun
kesadaran politik umat (wa’yu siyasi), yaitu membangun kesadaran umat tentang
bagaimana mereka memelihara urusan mereka dengan syariah Islam. Umat harus
peduli terhadap urusan kemasyarakatan bahkan kenegaraan. Mereka harus memahami
berbagai konspirasi musuh-musuh Islam yang senantiasa mencari jalan untuk
menghalangi Islam tegak di muka bumi ini.
Ketiga, ulama harus
berani mengoreksi penguasa. Imam al-Ghazali menyatakan, “Dulu tradisi para
ulama mengoreksi dan menjaga penguasa untuk menerapkan hukum Allah SWT.
Kerusakan masyarakat itu akibat kerusakan penguasa. Kerusakan penguasa akibat
kerusakan ulama. Adapun kerusakan ulama akibat digenggam cinta harta dan jabatan.
Siapapun yang digenggam cinta dunia niscaya tidak akan mampu menguasai
kerikilnya, apalagi untuk mengingatkan para penguasa dan para pembesar.”
(Al-Ghzali, Ihyâ’ ‘Ulûm ad-Dîn, 7/92).
Jelaslah, ulama memang seharusnya menjalankan politik
Islam, yaitu mengurusi urusan masyarakat dengan Islam. Tugas politik ulama
adalah mencerdaskan rakyat dengan Islam. Dengan begitu rakyat tidak mudah
tertipu dengan bujuk rayu orang-orang zalim. Dengan kiprah politik ulama,
rakyat akan terbina dengan baik serta akan memiliki kesadaran politik Islam
hingga mereka akan meraih kemuliaan di dunia dan akhirat.
Ma’âsyirol Muslimin
Rahimakumullah
قال عليه الصلاة والسلام : قوام الدنيا بأربعة أشياء :
علم العلماء , وعدل الأمراء , وسخاء الأغنياء , ودعاء الفقراء
(Rasulullah SAW
bersabda,"Kokohnya dunia karena empat perkara: Ilmu 'Ulama', keadilan penguasa/pemimpin,
kedermawanan para dermawan dan do'a fakir miskin.")...
Jika kita ingin Negara ini menjadi Negara yang kuat.
Makmur, sejahtera maka didalamnya harus ada 4 perkara,
1.
Ilmu ulama. Negara akan jaya kalau
ditunjang dengan ilmu ulama, diakui atau tidak kita berhutang pada jasa ulama, bahkan
kemerdekaan RI ini adalah hasil perjuangan para ulama
2.
Adilnya penguasa.
Kalau Umaroknya tidak adil maka orang , satu sama lain saling caplok mencaplok,
jegal menjegal, makan memakan
3.
Dermawannya orang
kaya. Kalau orang-orang kaya bakhil. Tidak mau membayarkan zakat. Tidak mau
sedekah, niscaya orang-orang faqir yang sduah menderita akan lebih semakin
menderita
4.
Doa orang-orang faqir
. orang fakir kalau tidak mau berdo’a berarti tidak sabar. bila tidak sabar
maka orang-orang kaya itu akan dikroyok , diserang ramai-ramai oleh kaum Faqir,
dan akan dijarah kekayaannya maka rusaklah Negara .
4 pilar ini harus kita jaga, satu pilar saja hilang
maka akan terjadi kekacauan.
Ma’âsyirol Muslimin
Rahimakumullah
KH.Ma’ruf Amin ketua Majlis ulama Indonesia yang juga
sebagai Rois am NU pada waktu memberikan kesaksian di pengadilan. Oleh Ahok dan
Pengacaranya dengan gaya sombong didamprat habis2an dan diancam akan di
pidanakan seperti yang kita saksikan kemarin di TV . ini adalah bentuk
penghinaan terhadap ulama dan juga umat islam . sebelumnya ahok juga pernah
menistakan alquran . Habib Riziq bersama jutaan umat tampil membela alquran
Namun sekarang beliau malah dikriminalkan difitnah dengan fitnah keji. Semoga
Alloh melaknat orang2 yang memfitnh ulama.
Kyai Ma'ruf DITUDUH memberikan keterangan palsu; Kyai
Ma'ruf DIANCAM akan dilaporkan pidana atas keterangannya; Kyai Ma'ruf 'DIBENTAK-BENTAK' Kyai Ma'ruf
diancam akan dipermalukan di depan sidang pengadilan
dll. APAKAH KITA AKAN DIAM SAJA MELIHAT INI SEMUA. ? tidak. Kita harus membela ulama,
dll. APAKAH KITA AKAN DIAM SAJA MELIHAT INI SEMUA. ? tidak. Kita harus membela ulama,
Ma’âsyirol Muslimin
Rahimakumullah
Ahok ini orang kafir kresten hidup di negeri yang
mayoritas muslim berani bersikap kurang ajar terhadap ulama KH.Ma’ruf Amin
ketua Majlis ulama Indonesia yang juga sebagai Rois am NU. Orang seperti inilah
yang membuat kekacauan kalau tidak segera dipenjara. Bagaimana kalau orang kafir
macam ahok ini menjadi presiden?
betul ahok melalui media minta maaf . tapi awalnya dia tidak mau minta maaf. Dia minta maaf baru setelah mendapat tekanan dari umat islam dan warga nu . jadi permintaan maafnya ini terpaksa . atau permohonan maaf politis. Maka kita jangan terkecoh
betul ahok melalui media minta maaf . tapi awalnya dia tidak mau minta maaf. Dia minta maaf baru setelah mendapat tekanan dari umat islam dan warga nu . jadi permintaan maafnya ini terpaksa . atau permohonan maaf politis. Maka kita jangan terkecoh
Dunia ini akan hancur kalau tidak ada ulama. Rasulullah
SAW. bersabda, "Apabila kehidupan ini tidak ada ulama, manusia akan
seperti binatang, bahkan akan lebih kejam daripada binatang.
لولا
العلماء لكان الناس كالبهائم
Seandainya tidak ada ulama maka maka manusia akan
menjadi seperti binatang. Atau katakanlah ada ulama tapi ilmunya ulama tidak
dipakai maka kehidupan manusia seperti kehidupan binatang
Ma’âsyirol Muslimin
Rahimakumullah
Penguasa , polisi, hakim, jaksa, dan pejabat-pejabat
Negara lainnya hendaklah mereka menjadi pelindung, pelayan, dan pengayom
masyarakat atau rakyat tanpa pandang bulu. Kalau sekarang ini terjadi kegaduhan
berarti penguasa dalam kasus penistaan agama yang dilakukan oleh ahok berarti
ada hal-hal yang dipandang oleh umat islam tidak adil. Kalau memang berlaku
adil ahok harusnya ditahan seperti orang2 yang menistakan agama lainnya.
Pimpinan partai dan pimpinan organisasi kemasyarakatan,
hendaklah mereka berjuang untuk kesejahteraan dan kemakmuran umatnya. Bukan
hanya untuk tim suksesnya, dan untuk anggota partainya saja. Tapi untuk seluruh
rakyat.
Kedua, manusia akan
hancur kalau tidak ada umara/penguasa. Satu sama lain akan saling membunuh,
yang kuat membunuh yang lemah seperti serigala membunuh domba. Ketiga, kaum
aghniya, kalau orang-orang kaya tidak berlaku dermawan, maka kaum duafa akan
sengsara kalau sdh tidak kuat menanggung kesengsaraannya mereka akan berontak
menjarah kekayaannya orang2 kaya , karena hak-hak mereka dan sumber2
penghasilan mereka dikuasai orang kaya. Keempat, kaum duafa, kalau tidak ada
doanya kaum duafa maka kaum aghniya (orang kaya) akan bangkrut." Dengan
demikian, rumus membangun umat, kuncinya, dengan ilmunya ulama, dengan adilnya
umara (penguasa), dermawannya kaum aghniya (orang kaya), dan doanya kaum duafa
(orang miskin nan lemah)."
Ma’âsyirol Muslimin
Rahimakumullah
أَعُوْذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيْم:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ
ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ* وَنَفَعَنِي وَإِيَّا كُمْ بِااْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ* إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ *وَقُلْ رَبِّ اْغفِرْ
وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ*
0 komentar:
Posting Komentar