Politik
Dalam Islam.
الحمد
لله الذي أرسل رسله بالبينات والهدى ، وأنزل معهم الكتاب والميزان ليقوم الناس
بالقسط ، وأنزل الحديد فيه بأس شديد ، ومنافع للناس ، وليعلم الله من ينصره ورسله
بالغيب إن الله قوي عزيز ؛ وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن
محمداً عبده ورسوله الذي أرسله بالهدى ودين الحق ، ليظهره على الدين كله. وأيده
بالسلطان النصير ، الجامع معنى العلم والقلم للهداية والحجة ؛ ومعنى القدرة والسيف
للنصرة و العزة
اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ على سيدنا محمد وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحابِهِ أَجْمَعِينَ،
وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أما بعد: فَيَا
أَيُّهَا المُسْلِمُونَ اِتّقُوا اللهَ تَعَالَى فِي السّرِّ وَ اْلعِلَنِ ، يَا
أَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُّو اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوْتُنّ إِلّا
وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT
dengan sungguh – sungguh. Peningkatan taqwa ini harus terus kita lakukan hingga
akhir hayat kita, agar saat akhir hidup kita kelak menjadi orang yang berhasil
mengakhiri perjalanan hidup kita dengan akhir yang baik, atau khusnul khatimah.
Saudara – saudaraku jama’ah Jum’at yang dimuliakan
Allah,
Politik Dalam bahasa Arab, adalah siyâsat, kata siyasah dari kata sâsa-yasûsu-
artinya mengurusi, memelihara.. ri’âyah su’ûn al-ummah
(melayani urusan masyarakat).
القيام
بأمر من أمور الناس بما يصلحه , و تدبير
شئون الدولة
Bahwa politik (siyâsah) itu adalah cara mengurus, memperbaiki, meluruskan dan
menunjukkan serta, membimbing umat menuju kebaikan kebenaran dengan membuat
keputusan2 serta mengelola urusan2 negara mulai dari level yang paling bawah
yaitu kelurahan sampai urusan bersekala nasional bahkan internasional untuk kebaikan umat ,
jadi bukan hanya sekedar urusan partai ,
Karena itu, dalam Islam, politik amatlah mulia sehingga
Islam dan politik tak bisa dipisahkan.
Dalam Islam politik bukanlah sesuatu yang kotor.
Politik Islam tidak identik dengan rebutan kedudukan dan kekuasaan.
Alasannya: Pertama, Islam adalah agama yang
syâmil (menyeluruh) yang mengatur berbagai aspek kehidupan. Syariah Islam bukan
hanya mengatur masalah ibadah ritual, moralitas (akhlak), ataupun
persoalan-persoalan individual. Tapi Syariah Islam juga mengatur mu’âmalah
seperti politik, ekonomi, sosial-budaya, pendidikan, dsb. Islam pun mengatur
masalah ‘uqûbah (sanksi hukum) maupun bayyinah (pembuktian) dalam pengadilan
Islam. Bukti bahwa politik merupakan dari ajaran islam bisa kita lihat dalam
kitab-kitab fikih para ulama yang membahas perbagai persoalan mulai dari
thaharah (bersuci) hingga Imamah/Khilafah (kepemimpinan politik Islam).
Secara umum politik islam adalah politik untuk untuk
menegakkan keadilan
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha melihat.
Kedua, apa yang
dipraktikkan langsung oleh Rasulullah saw. saat menjadi kepala Negara Islam di
Madinah menunjukkan hal yang jelas, bahwa Islam dan politik tak dipisahkan.
Tampak jelas peran Rasulullah saw. sebagai kepala negara, sebagai qâdhî (hakim)
dan panglima perang. Rasul saw. pun mengatur keuangan Baitul Mal, mengirim
misi-misi diplomatik ke luar negeri untuk dakwah Islam, termasuk menerima
delegasi-delegasi diplomatik dari para penguasa di sekitar Madinah.
Masjid Nabawi sendiri pada masa Rasulullah saw. bukan
hanya digunakan untuk urusan ibadah ritual, tetapi juga menjadi tempat
Rasulullah saw. bermusyawarah bersama para Sahabatnya untuk membicarakan segala
urusan rakyatnya, termasuk mengatur strategi perang.
Imam al-Ghazali dalam kitabnya, Al-Iqtishâd fî
al-I’tiqâd, menyatakan, “Agama dan kekuasaan adalah dua saudara kembar…Agama
adalah pondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang
tidak punya pondasi niscaya akan roboh dan segala sesuatu yang tidak memiliki
penjaga niscaya akan musnah.” Jika kekuasaan terpisah dari agama atau jika
agama terpisah dari kekuasaan, niscaya keadaan manusia akan rusak.”
إن
الدين والْمُلْك متلازمان وذلك لأن الإسلام دين ودولة، وأنه لا يستقيم الدين بلا
دولة ولا دولة بلا دين في الإسلام. قال الأمام أبو حامد الغزالي: "أن السلطان
ضروري في نظام الدين ونظام الدنيا، ونظام الدنيا ضروري في نظام الدين، ونظام الدين
ضروري في الفوز بسعادة الآخرة"
Sayang, politik Islam yang mulia telah diubah oleh
paham sekularisme dan sistem demokrasi liberaral , sedemikian rupa sehingga
politik tersebut berwajah penuh kedustaan, penipuan, penyesatan dan pembodohan
baik oleh penguasa maupun politisinya. Akibatnya, muncul anggapan bahwa politik
itu kotor dan agama itu suci sehingga agama harus dipisahkan dari politik atau
sebaliknya. Padahal tanpa agama perpolitikan merupakan hutan belantara yang
menakutkan dan penuh anarkis
Maka melalui khutbah ini Saya ingatkan kepada segenap
jamaah jumah adanya propaganda tentang Islam dan politik yang dihembuskan kaum
liberal kepada umat Islam. Propaganda ini dibungkus dengan kalimat yang manis
tetapi sejatinya bermaksud sadis dan jahat
Kaum Liberal berbicara di depan umat dengan bahasa yang
santun dan seolah arif dan bijaksana. Seolah-olah mereka cinta Islam dan negara
tetapi tujuannya untuk membunuh pemikiran Islam yang benar.
Propaganda pertama, adalah ungkapan bahwa Islam adalah
agama yang suci, mulia, dan bersih. Sedangkan politik itu penuh intrik dan
kotor. Karena itu umat Islam harus menjaga agar Islam tetap bersih dan suci
dengan tidak masuk ke dalam dunia politik yang seperti kubangan kotor, busuk,
dan jahat. Maka menyingkirlah orang2 baik dari arena politik, dan Akibatnya
orang-orang jahatlah yang menguasai arena politik di negeri ini, karena
orang-orang baik menjauhi politik
Padahal kekuasaan atas sebuah negara yang dihasilkan
dari sebuah perjuangan politik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
berbagai bidang kehidupan , politik, ekonomi, budaya, dakwah dll . contoh uang
dan surat2 dan undang2 dapat di nyatakan sah adalh juga hasil keputusan
politik,
Propaganda kedua, ungkapan yang menyatakan, ulama itu
harus dicintai sebab mereka adalah manusia yang derajatnya tinggi dan mulia di
hadapan Allah. Sementara politik adalah jahat dan busuk. Karena itu ulama tidak
boleh masuk ke tempat yang penuh kotoran dan busuk itu. Ini namanya propaganda,
tipuan pemikiran, dan ini sangat berbahaya.
Propaganda liberal ketiga, kaum liberal memuji syariat
Islam. Bahwa syariat Islam wajib diterapkan, hukum Islam itu indah, karena pada
masa Nabi dan sahabat dahulu mereka adalah umat terbaik. Sementara saat ini,
umat Islam tidak menjadi umat terbaik sehingga terlalu berat jika harus
menerapkan syariat Islam. Saat ini, kata kaum liberal, yang harus dilakukan
adalah memperbaiki akhlak, sehingga mereka bisa seperti akhlaknya para sahabat.
Setelah itu baru memperjuangkan syariat Islam.
Ini kalimat hak yang tujuannya batil, kalimat ini
bertujuan untuk menjauhkan umat dari perjuangan menegakkan syariat Islam.
Ketiga proganda tersebut merupakan jebakan dan tipuan
pemikiran. Karenanya harus dilakukan counter, untuk membuka kebobrokan ketiga
propaganda itu.
Ungkapan bahwa agama Islam suci, bersih adalah betul.
Ungkapan bahwa ulama harus dijaga juga betul. Tetapi ungkapan bahwa politik itu
najis dan kotor, tidaklah betul. Sebab bersih tidaknya politik tergantung siapa
yang memainkannya, apakah berdiri di atas dasar iman dan takwa, atau tidak.
Jika politik atas dasar iman dan takwa, dan ridha
Allah, atas dasar syariat maka, akan jadi politik yang baik dan bersih,. Tetapi
jika atas dasar hawa nafsu, keserakahan dan dijauhkan dari ajaran agama, maka,
akan jadi politik yang busuk. Ini yang tidak boleh dimasuki ulama.
Kalau ada yang mengatakan agama dan politik harus
dipisah, itu namanya menjalankan politik komunis, atheis, politik yang tidak
mau bersentuhan dengan agama adalah politik liar. Karena akan menghalalkan
segala cara demi memperoleh kekuasaan ,
Tugas ulama adalah membersihkan politik yang kotor.
Politik yang diwarnai ajaran Islam akan jadi politik yang bersih." Sayang
partai2 islam hari ini tidak menunjukkan citra sebagai partai islam yang bersih
malah larut seperti partai2 sekuler lainnya, akibatnya umat jadi kehilangan
pegangan, tuntunan dan kepercyaan
Terkait dengan akhlak masyarakat, justru dengan
penerapan syariat Islam, akhlak masyarakat akan berproses menjadi lebih baik.
Para sahabat nabi mendapat gelar umat terbaik juga dengan proses, tidak
ujug-ujug. Sehingga tidak tepat jika harus menunggu semua umat Islam
berakhlakul karimah, baru perjuangan syariat Islam dilakukan.
Secara sederhana saya contohkan soal ikhlas dalam
sholat. Bahwa umat Islam menjalankan sholat harus ikhlas. Namun tidak dapat
dikatakan, bila belum ikhlas maka lebih baik tidak menjalankan sholat. Sebab
tidak ikhlas atau riya' adalah penyakit hati, sementara penyakit hati obatnya
adalah zikir. Dan menurut ajaran Islam, zikir yang paling utama adalah sholat.
Karena itu, untuk menghilangkan sifat riya' atau tidak
ikhlas haruslah dengan sholat. Sholat itu ibarat obat, jika dikonsumsi terus
lama-lama akan menyembuhkan. Orang yang tidak ikhlas dalam sholatnya jika ia
terus melakukan sholat, maka lama-lama dia akan ikhlas.
Demikian pula dengan syariat Islam. Siap tidak siap
syariat Islam harus diterapkan. Sebab hanya dengan penerapan syariat Islam maka
akhlak masyarakat akan baik, syariat yang akan mengobati kebobrokan akhlak.
Apalagi Al Qur'an juga telah diturunkan secara lengkap yang tidak ada alasan
bagi manusia untuk tidak menerapkannya.
(وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ ( النحل 89)
89.dan
Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Demikian khotbah yang dapat kami sampaikan. Semoga
bermanfaat
اَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا
فِي الأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ عَظِيْمِ. وَنَفَعْنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ
مِنَ اْلَايَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمَنْكُمْ تَلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْم.
اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللَه الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتُ
وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتُ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفوُرُ الرَّحِيْمِ
Khutbah Jum’ah
Tsaniyah
الْحَمْدُ للهِ, اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي
خَلَقَ اْلأَشْيَآءَ * أَحْمَـدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدَ مَنْ عُفِيَ مِنَ
الْبَلاَءِ * أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لآ شَـرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِيْ قَائِلَهَـا يَوْمَ
الْجَـزَاءِ*
وَأَشْـهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَتْقَى اْلأَتْقِيآءِ*
أَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الرُّسُلِ
وَاْلأَنْبِيآءِ * وَعَلَى آلِهِ الْكَرَمآءِ * وَأَصْحَابِهِ اْْلأَصْفِيآءِ* وَمَنْ
تُبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ اللِّقَاء *
أَمَّا بَعْدُ فَيَا
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَأَشْـكُرُوْهُ عَلَى
تَوَالِي النَّعَمآءِ
*
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ أَمْرًا عَمِيْمًا *
فَقَالَ جَلَّ جَلاَلُهُ : إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ* يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا * اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ*
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ * وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ * وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ * اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ *
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ *
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُّجِيْبُ الدَّعَوَاتِ * اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَئِمَتَنَا وَأُمَّتَنَا*
وَقُضَاتَنَا وَعُلَمَاءَنَا وَفُقَهَاءَنَا*
وَمَشَايِخَنَا صَلاَحًا تَامًّا عَامًّا وَاجْعَلْنَا هُدَاةَ مُهْتَدِيْنَ * اَللَّهُمَّ اْنصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ * وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ * أَللَّهُمَّ أَهْلِكْ
أَعْدَاءَ الدِّيْنَ * وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ * وَفُكَّ أَسْرَ الْمَأْسُوْرِيْنَ * وَفَرِّجْ عَنِ
الْمَكْرُوْبِيْنَ *
وَاقْـضِ الدَّيْنَ عَلَى الْمَدْيُوْنِيـْنَ *
وَاكْتُبِ اللَّهُمَّ السَّلاَمَةَ عَلَيْنَا *
وَعَلَى الْغُزَّاةِ وَالْمُجَاهِدِيْنَ وَالْمُسَافِرِيْنَ * إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ * اَللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ * وَالْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ*
وَاْلفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَة * وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ * مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ * مِنْ بَلَدِنَا هَذَا
خَاصَّةً * وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً * إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ * رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا
الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بالإِيـْمَانِ* وَلاَ
تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ
رَؤُوْفٌ رَّحِيْم
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ
وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِذِى اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَاءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ *
وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ
فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرُ*
0 komentar:
Posting Komentar