Masjid
Sebagai Pusat Perjuangan Umat
Kini Peran Masjid mulai kembali ke peran
aslinya, tak lagi hanya menjadi tempat Sholat dan mengaji, kini masjid juga
sebagai tempat kajian dan pembahasan situasi kekinian yang terjadi dalam umat
Islam itu sendiri dan menjadi pusat memobilisasi massa
Mencermati bagaimana Masjid Istiqlal
dijadikan pusat untuk memobilisir massa islam dalam AKSI DEMO BELA ISLAM II
yang tuntutannya antara lain pemerintah harus tegas menindak Ahok yang telah
menistakan Al-quran yang menurut beberapa laporan tidak kurang 2,3 juta pendemo,
menyadarkan banyak pihak bahwa masjid dapat menjadi kekuatan politik alternatif.
Belajar bagaimana Turki, menggunakan peran
Masjid didalam menggagalkan kudeta militer yang terjadi, lewat panggilan adzan dan
takbir; kaum Islamis Turki menjadi satu kesatuan kuat dalam menghadang
keinginan kudeta dari militer
Hal itulah yang sangat dibenci dan
dikuatirkan oleh kaum liberal, ketika Umat Islam kembali bersatu dengan
menjadikan Masjid sebagai pusat berpikir dan bertindak umat dan menggelorakan
semangat jihad.
Mereka kaum Liberal, memiliki agenda
menjauhkan umat Islam dari ruh islam yang sebenarnya, dengan mengharamkan
membicarakan politik di masjid , membicarakan pemilihan pemimpin di masjid demi meliberalisasi pemikiran umat
dengan bungkus kemajuan dan plurarisme
Bapak Sekuler Turki Kemal Ataturk pernah
melakukan kebijakan meliberalisasi Turki dengan menjauhkan nya dari paham paham
dan ajaran Islam, melalui kebijakan Madrasah ditutup, Jilbab dan pakaian
keagamaan dilarang, adzan dirubah dari bahasa arab ke bahasa turki, dan
penerapan undang-undang sekuler lainnya.
Di era Presiden Erdogan lah Turki mulai
kembali kepada khittah keislamannya dengan kebijakan pertama menjadikan masjid
pusat segala kegiatan umat termasuk urusan kajian politik dan situasi terkini
umat Islam saat ini
Peran Masjid bukan hanya menjadi tempat
Ibadah Mahdhoh semata, tetapi berubah menjadi pusat kegiatan muamalah, siyasah
( politik) , ekonomi dan budaya umat yang juga dalam kerangka ibadah itu
sendiri
Seperti Para Wali Songo yang menjadikan
Masjid tmpat berkumpulnya umat untuk membicarakan situasi politik dan mencari
solusi atas perekonomian umat pada waktu itu
Wali Songo dan Masjid; seolah dua sisi mata
uang yang tidak bisa dipisahkan, bagaimana para Wali Songo menggunakan Masjid
sebagai tempat perjuangan Umat
Begitupula yang terjadi dengan Erdogan dan
peran Masjid didalam menggagalkan kudeta berdarah militer, dan akhirnya begitu
juga yang dilakukan oleh para alim ulama, habaib dan ustadz di Jakarta dengan
menjadikan Masjid sebagai pusat menyadarkan umat terkait PILKADA bagi umat
Islam
Silahkan kaum Liberal berkata dengan
retorika sekuler dan liberalnya, dengan mengharamkan Masjid sebagai tempat
politik, tetapi sejarah telah membuktikan; sejak Nabi Muhammad SAW, Wali Songo
hingga Erdogan, peran masjid adalah sebagai tempat perjuangan umat
0 komentar:
Posting Komentar