Minggu, 13 November 2016

Masjid Sebagai Tempat Perjuangan Umat



Masjid Sebagai Pusat Perjuangan Umat

Kini Peran Masjid mulai kembali ke peran aslinya, tak lagi hanya menjadi tempat Sholat dan mengaji, kini masjid juga sebagai tempat kajian dan pembahasan situasi kekinian yang terjadi dalam umat Islam itu sendiri dan menjadi pusat memobilisasi massa

Mencermati bagaimana Masjid Istiqlal dijadikan pusat untuk memobilisir massa islam dalam AKSI DEMO BELA ISLAM II yang tuntutannya antara lain pemerintah harus tegas menindak Ahok yang telah menistakan Al-quran yang menurut beberapa laporan tidak kurang 2,3 juta pendemo, menyadarkan banyak pihak bahwa masjid dapat menjadi kekuatan politik alternatif.
Belajar bagaimana Turki, menggunakan peran Masjid didalam menggagalkan kudeta militer yang terjadi, lewat panggilan adzan dan takbir; kaum Islamis Turki menjadi satu kesatuan kuat dalam menghadang keinginan kudeta dari militer

Hal itulah yang sangat dibenci dan dikuatirkan oleh kaum liberal, ketika Umat Islam kembali bersatu dengan menjadikan Masjid sebagai pusat berpikir dan bertindak umat dan menggelorakan semangat jihad.
Mereka kaum Liberal, memiliki agenda menjauhkan umat Islam dari ruh islam yang sebenarnya, dengan mengharamkan membicarakan politik di masjid , membicarakan pemilihan pemimpin  di masjid demi meliberalisasi pemikiran umat dengan bungkus kemajuan dan plurarisme
Bapak Sekuler Turki Kemal Ataturk pernah melakukan kebijakan meliberalisasi Turki dengan menjauhkan nya dari paham paham dan ajaran Islam, melalui kebijakan Madrasah ditutup, Jilbab dan pakaian keagamaan dilarang, adzan dirubah dari bahasa arab ke bahasa turki, dan penerapan undang-undang sekuler lainnya.

Di era Presiden Erdogan lah Turki mulai kembali kepada khittah keislamannya dengan kebijakan pertama menjadikan masjid pusat segala kegiatan umat termasuk urusan kajian politik dan situasi terkini umat Islam saat ini

Peran Masjid bukan hanya menjadi tempat Ibadah Mahdhoh semata, tetapi berubah menjadi pusat kegiatan muamalah, siyasah ( politik) , ekonomi dan budaya umat yang juga dalam kerangka ibadah itu sendiri
Seperti Para Wali Songo yang menjadikan Masjid tmpat berkumpulnya umat untuk membicarakan situasi politik dan mencari solusi atas perekonomian umat pada waktu itu

Wali Songo dan Masjid; seolah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, bagaimana para Wali Songo menggunakan Masjid sebagai tempat perjuangan Umat

Begitupula yang terjadi dengan Erdogan dan peran Masjid didalam menggagalkan kudeta berdarah militer, dan akhirnya begitu juga yang dilakukan oleh para alim ulama, habaib dan ustadz di Jakarta dengan menjadikan Masjid sebagai pusat menyadarkan umat terkait PILKADA bagi umat Islam


Silahkan kaum Liberal berkata dengan retorika sekuler dan liberalnya, dengan mengharamkan Masjid sebagai tempat politik, tetapi sejarah telah membuktikan; sejak Nabi Muhammad SAW, Wali Songo hingga Erdogan, peran masjid adalah sebagai tempat perjuangan umat

0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com