Syiah itu saudara muslim kita. Tidak baik mengadu domba Sunni dgn Syiah.
Yg saya khawatirkan NU itu dipakai Cina kafir macam Rusdi Kirana, HT, dan James Riady untuk kuasai Indonesia. Ini yg harus kita kuatirkan. Bukan Syiah.
Yg saya khawatirkan NU itu dipakai Cina kafir macam Rusdi Kirana, HT, dan James Riady untuk kuasai Indonesia. Ini yg harus kita kuatirkan. Bukan Syiah.
Ada sebagian Syiah yg dukung Ahok. Tapi ada juga yg tidak.
Sikap sebagian orang yg menolak semua Syiah dalam gerakan Anti Ahok akan jadi blunder. Memecah kekuatan Islam dan lalai akan musuh yg sebenarnya.
Siapa yg buat kota2 swasta seperti Lippo City, Lippo Karawaci, Kelapa Gading, Pantai Reklamasi? Cina atau Syiah?
Siapa Ahok yg dibela jenderal Tito? Cina atau Syiah?
Siapa 10 cukong reklamasi yg akan kuasai Jakarta? Cina atau Syiah?
Siapa pemilik Lion Air, Batik Air, Wings Air yg datangkan puluhan juta orang Cina ke Indonesia? Cina atau Syiah?
Jadi saat Sunni asyik menggebuk Syiah, dgn mudah Islam (Sunni dan Syiah) dikuasai Cina. Karena fikirannya tidak fokus. Tidak tahu mana kawan dan mana lawan.
Tak bisa ujudkan Ukhuwah Islamiyah. Mengadu domba dan memecah belah Islam.
Tak bisa ujudkan Ukhuwah Islamiyah. Mengadu domba dan memecah belah Islam.
Soal Syiah ini coba tanya Habib Rizieq dan Habib Luthfi bin Yahya.
Perpecahan Islam akan membuat ummat Islam lemah. Hancur. Hati2
Alhamdulillah Aswaja dan Wahabi sudah ikut demo 212. Kita doakan juga agar Syiah juga ikut. Ini kata teman saya KH Dr Ali. Aamiin...
Agar berkuasa, Yahudi mengadu domba ummat Islam: Bani Aus dan Suku Khazraj agar saling perang. Saling bunuh hingga lemah. Devide et Impera. Pecah belah dan Kuasai. Tapi ada Nabi yg menegur dan memarahi keduanya agar tidak saling bunuh.
Sekarang ulama yg menyerukan persatuan malah difitnah dan dibunuh. Padahal Syi'ah pun masih bersyahadah: Asyhadu alla ilaaha illallahu wa asyhadu anna Muhammadar rosulullah meski setelah itu ditambah bid:ah: wa Ali waliyullah. Syahadah itu pintu Islam. Jika mengucapkan syahadah, harta dan kehormatan mereka haram bagi kita.
Suriah dan Yaman hancur karna sebagian Sunni dan Khawarij bisa diadu melawan Syi'ah. Jika Arab Saudi menyerang Iran, Islam akan lebih hancur lagi. Melawan Syi'ah Huthi yg jumlahnya cuma 12 juta orang saja seri. Bagaimana melawan Iran yg 70 juta orang dan punya ribuan rudal? Saudi masih mikir meski pemujanya di sini sudah kehilangan akal.
Ini tulisan yg amat bagus dari Habib Rizieq Syihab. Ilmunya dalam dan pengalamannya banyak. Beda dgn kita yg awam yg cuma copas internet padahal sumbernya adalah khawarij:
Syiah vs Wahabi

Assalaamu 'Alaikum Wa Rohmatullaahi Wa Barokaatuh ...
Bismillaah Wal Hamdulillaah ...
Wash-sholaatu Was-salaamu 'Alaa Rasuulillaah ...
Wa 'Alaa Aalihi Wa Shohbihi Wa Man Waalaah ...
Imam Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad rhm (wafat : 1.132 H) dalam kitab "Tatsbiitul Fu-aad" membahas tuntas tentang sikap Kaum Roofidhoh (-Jamaknya : Rowaafidh-) yang selalu melecehkan Shahabat Nabi SAW dengan "dalih" membela Ahli Bait Nabi SAW, dan Kaum Naashibah (-Jamaknya : Nawaashib-) yang sering melecehkan Ahli Bait Nabi SAW dengan "dalih" membela Shahabat Nabi SAW.
Dan dalam juz 2 halaman 227 kitab tersebut, Imam Al-Haddad rhm menyatakan tentang Roofidhoh dan Naashibah :
" بعرة مقسومة نصفين "
"Kotoran Unta yang dibelah dua."
"Roofidhoh" dan "Nawaashib" adalah musuh bebuyutan, sepanjang sejarah tidak pernah akur, bagaikan air dan minyak, tidak pernah bisa bersatu. Satu sama lainnya saling mengkafirkan, bahkan hingga kini kedua belah pihak saling bernafsu untuk memerangi dan membunuh pihak lainnya.
Lihat saja "Konflik Berdarah" di Iraq dan Syria saat ini, yang telah menjadi "Tragedi Kemanusiaan" yang sangat memilukan dan menyayat hati muslim mana pun yang menyintai "Wihdah Islaamiyyah".
Bagi Roofidhoh bahwa Nawaashib lebih berbahaya daripada Yahudi mau pun Nashrani. Dan bagi Nawaashib justru Roofidhoh lah yang lebih berbahaya daripada Yahudi dan Nashrani.
Baik Roofidhoh mau pun Nawaashib sama-sama anti Dialog dan Anti Toleransi Antar Madzhab Islam. Mereka selalu menolak bahkan merusak semua upaya pemersatuan umat Islam
sepanjang zaman.
Mereka lebih suka perang sesama muslim daripada perang melawan Zionis dan Salibis Internasional. Mereka lebih suka membunuh sesama muslim daripada memerdekakan Palestina dan Masjid Al-Aqsha dari cengkeraman Israel.
Innaa Lillaahi wa Innaa ilaihi Rooji'uun ...
SYIAH dan ROOFIDHOH
Memang tidak semua Syiah adalah Roofidhoh, namun tidak bisa diingkari bahwa kebanyakan Syi'ah bersikap Roofidhoh.
Harus kita akui bahwa di kalangan Ulama Syiah tidak sedikit yang berupaya mencegah dan melarang penghinaan terhadap para Shahabat Nabi SAW untuk menjaga dan membangun Ukhuwwah Islamiyyah, namun upaya para Ulama Reformis Syiah tersebut tenggelam dalam fanatisme Awam Syiah yang cenderung bersikap Roofidhoh.
Fanatisme Awam Syiah tersebut bukan tanpa sebab, justru lahir dan menguat akibat aneka kitab Syi'ah dan berbagai pernyataan Ulama mereka sendiri yang menghina Shahabat Nabi SAW sekaliber Sayyiduna Abu Bakar RA dan Sayyiduna Umar RA. Bahkan isteri Nabi SAW seperti Sayyidah Aisyah RA dan Sayyidah Hafshoh RA pun tak luput dari penghinaan mereka.
Salah satunya, lihat saja kitab "Al-Anwaar An-Nu'maaniyyah" karya Syeikh Ni'matullaah Al-Jazaa-iriy yang isinya dipenuhi dengan hinaan terhadap para Shahabat Nabi SAW. Bahkan dia mengkafirkan Nawaashib, dan menuduh semua Aswaja yang tidak mengutamakan Sayyiduna Ali RA di atas semua Shahabat sebagai Nawaashib yang Kafir.
Dalam kitab tersebut juz 2 halaman 307 disebutkan :
إنهم كفار أنجاس بإجماع علماء الشيعة الإمامية ، وإنهم شر من اليهود والنصارى ، وإن من علامات الناصبي تقديم غير علي عليه في الإمامة ."
"Sesungguhnya mereka (-Nawaashib-) adalah Kafir dan Najis dengan Ijma' Ulama Syiah Imamiyyah. Dan sesungguhnya mereka lebih jahat daripada Yahudi dan Nashrani. Dan sesungguhnya daripada tanda-tanda seorang Naashibah adalah mendahulukan selain Ali di atasnya dalam Imamah."
Di Indonesia, sejumlah Tokoh Syiah secara terang-terangan menghina para Shahabat dan Isteri Nabi SAW, seperti :
1. Jalaluddin Rahmat dalam buku "Shahabat dalam Timbangan Al-Qur'an, Sunnah dan Ilmu Pengetahuan" hal. 7, dan catatan kaki buku "Meraih Cinta ilahi" hal. 404 - 405 dan 493, serta buku "Manusia Pilihan yang disucikan" hal. 164 - 166.
2. Emilia Renita AZ dalam buku "40 Masalah Syiah" hal.83.
3. Haidar Barong dalam buku "Umar dalam Perbincangan" di hampir semua bab.
Selain itu, masih ada lagi IJABI (Ikatan Jama'ah Ahlul Bait Indonesia) yang dinakhodai oleh Jalaluddin Rahmat cs yang sering melecehkan Shahabat Nabi SAW dalam aneka seminar dan pertemuan. Bahkan sering melecehkan Islam dengan membela aneka Aliran Sesat seperti Ahmadiyah, sehingga patut disebut sebagai "Syiah Liberal".
Syiah Roofidhoh memang secara demonstratif dan konfrontatif serta provokatif menunjukkan kebenciannya kepada Shahabat Nabi SAW, khususnya Sayyiduna Abu Bakar RA dan Sayyiduna Umar RA, beserta kedua putri mereka yaitu Sayyidah Aisyah RA dan Sayyidah Hafshoh RA,
Saking bencinya kepada Sayyiduna Abu Bakar RA dan Sayyiduna Umar RA, kalangan Roofidhoh membuat "Doa Dua Berhala" yang isinya melaknat habis kedua Shahabat Mulia Nabi SAW tersebut.
Bahkan mereka haramkan siapa pun dari kalangan mereka diberi nama Abu Bakar atau Umar, atau nama putri keduanya yaitu Aisyah atau Hafshoh.
Karenanya, Aswaja sepakat sejak dulu hingga kini, bahwasanya "Syiah Roofidhoh" adalah firqoh yang sesat menyesatkan.
Apalagi "Syiah Ghulat" yang menabikan atau menuhankan Sayyiduna Ali RA, dan menganggap para Imam mereka sebagai Utusan atau Titisan Tuhan, serta memvonis Al-Qur'an kurang dan tidak asli lagi, maka Aswaja sepakat bahwa Syiah Ghulat adalah Kafir dan Murtad, bukan lagi termasuk Islam.
Ada pun "Syiah Moderat" yang berjiwa Reformis, mereka bukan Ghulat dan bukan Roofidhoh. Mereka adalah saudara muslim yang harus dihormati bukan dicaci, dirangkul bukan dipukul, diajak dialog bukan ditonjok, dilawan dengan dalil bukan dengan bedil.
RIWAYAT HADITS SYIAH
Jadi, jangan ada sikap gebrah uyah dengan "penggeneralisiran" semua Syiah pasti Ghulat dan pasti Roofidhoh, sehingga semuanya pasti Kafir dan Murtad atau Sesat. Sikap seperti itu sangat gegabah dan amat tidak ilmiah, serta bukan sikap Aswaja.
Selain itu, dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta Kitab Hadits Aswaja lainnya terdapat "Perawi Syiah", tapi bukan dari kalangan Ghulat yang Kafir, sehingga jika "mereka" dikafirkan juga, maka berarti ada "Perawi Kafir" dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta Kitab Hadits Aswaja lainnya.
Itu sangat berbahaya, karena bisa menjadi "Bumerang" yang menyerang balik dan menghancurkan Aswaja . Itu tidak dilakukan kecuali oleh mereka yang bodoh tentang Ilmu "Jarh wat Ta'diil" atau oleh "penyusup" yang pura-pura jadi Aswaja, padahal tujuannya merusak Aswaja.
Justru adanya riwayat Syiah dalam Kitab Hadits Aswaja, menunjukkan bahwa Aswaja dalam periwayatan Hadits memiliki Metode yang netral, adil, jujur dan amanat, serta jauh dari sikap Fanatisme Madzhab.
Silakan buka pernyataan Imam Adz-Dzahabi rhm tentang "Riwayat Syi'ah" dalam kitab "Mizaanul I'tidaal" juz 1 hal.29 No.2 pada ulasan "Perawi Syiah" bernama "Abaan bin Taghlib" , dan juz 1 hal.53 No.86 pada ulasan "Perawi Syiah" yang bermama "Ibrahim bin Al-Hakam".
Semua pernyataan Imam Adz-Dzahabi rhm tentang "Riwayat Syiah" dinukilkan juga oleh Imam Ibnu Hajar Al-'Asqolaani rhm dalam kitab "Lisaanul Miizaan" juz 1 hal.103 -104.
Atau cari dan baca saja langsung dalam kitab-kitab Dirooyaat Hadits, nama-nama seperti : Ibrahim bin Yazid, Salim bin Abil Ja'di, Al-Hakam bin 'Utaibah, Salamah bin Kuhail, Zubaid bin Al-Harits, Sulaiman bin Mihran, Ismail bin Zakaria, Khalid bin Makhlad, Sulaiman bin Thorkhon dan Sulaiman bin Qorom. Mereka semua adalah Syiah, tapi ditsiqohkan dan diterima riwayatnya oleh Ahli Hadits Aswaja.
Inilah bukti bahwa Aswaja adalah Madzhab Islam yang Muhaayid (Netral) dan I'tidaal (Adil), serta Tawassuth (Pertengahan) dan Tawaazun (Seimbang), juga Tasaamuh (Toleran).
0 komentar:
Posting Komentar